Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Efektif Membuat Anak Cukup Tidur Sesuai Usia Sekolah

Kompas.com - 09/08/2016, 10:07 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Kurang tidur tak hanya membuat anak lelah dan lebih murung. Bila anak-anak tidak memiliki kebiasaan tidur yang baik dalam jangka panjang, anak juga bisa menghadapi berbagai masalah serius lainnya.

"Ada hubungan antara tidak cukup tidur dan gejala depresi. Kurang tidur juga dapat mengurangi kemampuan kognitif anak-anak di sekolah, seperti memori, perhatian, dan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu, kurang tidur juga terkait dengan obesitas pada anak-anak,” kata Jodi Mindell, profesor psikologi di Universitas St. Joseph dan penulis buku Take Charge of Your Child’s Sleep.

Kabar baiknya, setelah liburan panjang bisa menjadi waktu yang baik bagi orangtua untuk me-reset tidur anak-anak, membentuk pola tidur sehat yang akan membawa mereka melalui tahun ajaran baru dengan baik. Berikut cara efektif untuk membuat anak usia sekolah mendapatkan tidur yang cukup.


Anak-anak SD:

Mindell mengatakan, overscheduling adalah cara utama untuk membentuk pola tidur yang baik, dan orang tua perlu mengatur kembali kegiatan keluarga di malam hari agar tak mengganggu waktu tidur anak-anak, seperti kapan waktu makan, menonton, belajar, atau membaca buku.

Penggunaan elektronik, terutama paparan cahaya biru dari layar, juga telah terbukti mengganggu kimia tidur alami otak, sehingga keluarga perlu menetapkan aturan bahwa semua benda elektronik harus keluar dari kamar tidur.

Orangtua dapat memberi contoh, dengan tidak memainkan benda elektronik seperti tablet atau ponsel ketika malam. “Anak-anak akan melakukan apa yang orang tua lakukan, bukan apa yang mereka katakan," kata Mindell.


Anak-anak SMP:

Pada usia ini, Mindell mengatakan, orangtua dapat memulai percakapan tentang fakta, bahwa tidur adalah kebutuhan kesehatan dasar manusia, seperti kebutuhan untuk makan sayuran.

Walau anak-anak sekolah menengah umumnya sudah berada dalam masa pubertas, di mana mereka sudah mulai memiliki ego untuk dapat membuat keputusan sendiri, mereka tetap masih dalam masa transisi.

Sehingga Mindell menyarankan, "Untuk remaja SMP, bila orangtua mengatur waktu tidur, mereka cenderung akan mendapatkan lebih banyak tidur. Jadi orangtua perlu tetap terlibat."


Anak-anak SMA:

Rata-rata anak SMA, Mindell mengatakan, hampir tidak pernah mendapat cukup tidur. Rata-rata hanya mendapatkan tidur sekitar 7 jam setiap malam. Padahal, mereka membutuhkan 8,5 hingga 9,5 jam setiap malam. Dan kebiasaan ini akan memberikan dampak buruk saat mereka masuk ke perguruan tinggi.

Mindell menyarankan, kepada orangtua untuk memberi anak-anak usia ini “tantangan tidur” ketimbang nasihat, yaitu dengan cara meminta mereka tidur pukul 9 atau 10 malam dan meminta mereka rasakan manfaat sehatnya bila dilakukan selama 1 minggu penuh.

Dengan demikian, Anda telah membentuk pola tidur baru dan anak mendapatkan kesempatan untuk merasakannya langsung tanpa dipaksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com