Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2016, 13:00 WIB

KOMPAS.com- Batu ginjal merupakan penyakit urologi yang banyak ditemui di Indonesia. Penyakit yang menimbulkan nyeri hebat ini bisa dicegah.

Batu ginjal bisa terbentuk akibat perubahan keseimbangan normal dari air, garam, dan mineral di dalam urine. Terkadang mineral di urine saling melekat dan membentuk batu ginjal kecil.
Ukurannya bervariasi, mulai dari sebesar gula kristal sampai bola pingpong. Perbedaan perubahan komposisi mineral juga menghasilkan batu ginjal yang berbeda.

Pada umumnya batu ginjal jarang disadari sampai ia menyebabkan sumbatan di saluran kemih. Kondisi ini akan menyebabkan rasa  nyeri yang menjalar dari pinggang ke perut depan, lipatan paha, hingga bagian genital.

Saat batu ginjal melewati saluran kemih, selain rasa nyeri kita juga akan merasa mual dan muntah, sering buang air kecil, dan ada darah di urine.

Tidak semua rasa nyeri pada pinggang atau punggung merupakan gejala batu ginjal. Nyeri di perut juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti radang usus buntu, infeksi saluran kencing, atau kehamilan atopik. Untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan dokter, termasuk ultrasound dan analisa urine.

Pengobatan batu ginjal tergantung ukurannya, jika cukup kecil (kurang dari 5 mm), biasanya dokter hanya meminta pasien minum banyak air agar buang air kecil lebih lancar.

Bila ukurannya cukup besar, bisa diatasi dengan berbagai terapi nonoperasi, misalnya gelombang kejut untuk menghancurkan batu ginjal.

Pencegahan

Ada beberapa faktor risiko penyebab batu ginjal yang bisa kita kendalikan. Misalnya minum cukup air putih. Bila Anda sudah pernah menderita batu ginjal, sebaiknya batasi konsumsi makanan mengandung protein dan sodium tinggi.

Faktor penyebab lain yang bisa memicu batu ginjal adalah kegemukan dan mengonsumsi obat tertentu, misalnya obat hipertensi, asam urat, dan infeksi saluran kemih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com