Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2016, 07:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Teh detoks telah populer selama bertahun-tahun, terutama di kalangan mereka yang bertekad memiliki tubuh langsing dengan cara alternatif. Teh detoks bahkan telah menjadi bisnis besar, dan kepopulerannya didukung oleh para selebritas, salah satunya adalah artis Hollywood, Hillary Duff.

Secara ilmiah, apakah teh detoks memang benar-benar bermanfaat dan aman? Sebelum Anda memutuskan menjadi pengikut Duff, ketahui dulu kebenaran mengenai teh detoks menurut pakar diet dan nutrisi Cynthia Sass berikut ini.


Anda masih harus tetap diet dan berolahraga supaya teh itu dapat bekerja

Aktris Amber Rose, merekomendasikan satu merk teh detoks di akun instagramnya. Namun, dia juga menuliskan bahwa untuk mendapatkan hasil terbaik, teh harus dikonsumsi bersama dengan banyak air putih, makanan yang sehat dan seimbang, serta olahraga tiga sampai lima kali seminggu.

Sulit untuk mengetahui apakah tubuh langsing Rose didapat karena minum teh yang dia rekomendasikan atau hasil dari pola makan seimbang dan latihan rutin yang dia lakukan.

Logikanya, akan sulit menurunkan berat badan, atau menjaga berat ideal, jika Anda makan sembarangan dan tidak berolahraga, berapa banyak pun teh detoks yang Anda konsumsi.


Anda mungkin kehilangan berat air, bukan lemak

Teh detoks yang sarat kafein bersifat diuretik dapat memicu hilangnya cairan tubuh. Dua cangkir air setara dengan hampir satu kilogram berat badan. Walhasil, hilangnya cairan dapat membuat Anda terlihat dan merasa lebih ringan, walau Anda tidak kehilangan lemak tubuh sama sekali.

Teh detoks juga memiliki efek pencahar, yang menyebabkan tubuh kehilangan sisa makanan dan kotoran dari saluran pencernaan.

Inilah yang membuat perut Anda terlihat datar dan merasa lebih ringan, meski rasio lemak tubuh Anda tetap persis sama.


Beberapa bahan teh detoks dapat memberi efek samping yang tidak diinginkan

Selain teh yang sebenarnya, ramuan detoks biasanya mengandung tumbuhan tambahan yang dirancang untuk mengekang nafsu makan, meningkatkan metabolisme dan cara-cara lain yang bertujuan untuk menurunkan berat badan. Salah satu contoh adalah senna, tanaman dengan efek pencahar alami.

Menurut Natural Medicines Comprehensive Database, efek samping senna antara lain adalah sakit perut, kram, kembung, gas, mual dan diare.

Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan potasium dan elektrolit lain yang akhirnya dapat memicu kejang otot dan irama jantung yang abnormal.


Dapat mengganggu tidur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com