Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2016, 14:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menganggap bahan makanan organik atau produk organik lebih mahal dibanding non-organik. Anggapan tersebut ditepis oleh Ketua Komunitas Organik Indonesia (KOI) Christopher Emille Jayanata.

Emil mengatakan, jika membeli bahan organik di supermarket, harganya memang menjadi lebih mahal. Mahalnya bahan organik di pasar swalayan atau supermarket, salah satunya juga karena anggapan masyarakat tersebut.

"Konsumennya kan merasa kalau organik harusnya mahal. Masak organik murah? Lalu, dari tokonya juga berpikir begitu, kalau organik harus mahal, nanti orang enggak percaya. Itu yang terjadi di supermarket," kata Emil saat ditemui dalam acara Organic Green and Healthy Expo of Indonesia di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (15/10/2016).

Emil mengatakan, harga produk organik bisa jauh lebih murah ketika produsen bisa bertemu langsung dengan konsumen. Seperti yang terjadi di Organic Green and Healthy Expo of Indonesia yang diadakan satu tahun sekali.

Bahkan menurut Emil, bahan organik seharusnya bisa lebih murah dibanding non-organik jika dilihat dari sisi produksi.

Emil menjelaskan, ongkos produksi beras organik bisa lebih rendah, karena tidak pakai pestisida, tidak pakai obat-obatan, dan tanpa pupuk kimia. Mereka menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang.

Selain itu, produksi pun meningkat. Misalnya, dalam produksi beras organik. Emil menerangkan, ketika padi ditanam dengan cara konvensional, menggunakan obat-obatan, atau bahan kimia lainnya, bisa menghasilkan gabah kering sekitar 4-5 ton per hektar.

Namun, jika ditanam secara organik dengan proses System Rice Intensification (SRI), bisa menghasilkan minimal 8 ton gabah per hektar.

"Mungkin di awal produksi turun dulu karena ada perubahan, tapi kemudian produksi akan meningkat terus dengan menanam secara organik. Bayangkan, ongkos produksi lebih rendah, produksi meningkat dua kali lipat," pungkas Emil.

Emil menambahkan, pada dasarnya proses secara organik menghindari 4P dan 1G, yaitu tanpa penyedap rasa, pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan rekayasa genetik.

Dengan menerapkan pola makan sehat, kita bisa mencegah tubuh lebih mudah terserang penyakit. Tentunya, harus diimbangi dengan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, dan hindari stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com