Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2016, 13:09 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Sembelit ternyata meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal. Penderita sembelit 13 persen lebih berisiko mengalami gangguan kerja ginjal. Begitu hasil sebuah penelitian baru.

Deteksi dini sembelit mungkin membantu dokter mencegah agar gangguan ginjal tak terjadi. Para peneliti pun mengatakan pola makan lebih sehat yang terdiri dari serat dan olahraga teratur sejatinya dapat membantu mencegah terjadinya gagal ginjal, sehingga penderitanya tak memerlukan cuci darah atau pun transplantasi ginjal.

Diet kaya serat diketahui dapat membantu kita lancar buang air besar. Sembelit yang dipercaya dialami satu dari tujuh orang dewasa punya banyak dampak terhadap kesehatan kita. Sembelit diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal itu terjadi dikarenakan oleh bakteri-bakteri yang ada di pencernaan.

Peneliti dari University of Tennesse menguji efek sembelit itu terhadap kesehatan ginjal. Mereka meneliti lebih dari 3,5 juta vetaran tentara AS yang memiliki fungsi ginjal normal.

Mereka awalnya diperiksa pada 2004 sebelum diikuti sampai 2006 dan sekali setiap tujuh tahun setelah itu. Mereka yang mengalami sembelit sedang diketahui 13 persen cenderung mengalami penyakit ginjal kronik.

Mereka pun diketahui sembilan persen lebih tinggi berisiko mengalami gagal ginjal. Sementara mereka yang mengalami sembelit parah punya risiko lebih tinggi lagi untuk mengalami penyakit dan gagal ginjal.

Pemimpin penelitian Dr Csaba Kovesdy mengatakan,"Penemuan kami menekankan hubungan yang masuk akal antara pencernaan dan ginjal. Kami pun punya wawasan tambahan mengenai patogenesis kemajuan penyakit ginjal."

"Penemuan kami menyimpulkan kebutuhan akan pengamatan hati-hati terhadap jalur fungsi ginjal pada pasien sembelit, khususnya mereka yang mengalami sembelit parah," tambahnya.

Ia menambahkan perubahan gaya hidup dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur berpotensi melindungi kesehatan ginjal bersamaan dengan konsumsi suplemen probiotik.

Studi baru ini diterbitkan di Journal of the American Society of Nephrology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com