Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2016, 10:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Stres memang terbukti dapat memengaruhi kesehatan, baik fisik maupun mental. Namun, untuk stres dalam dosis kecil yang berlangsung singkat, seperti sebelum memulai presentasi besar atau memikirkan deadline pekerjaan, kondisi itu sebenarnya cukup baik.

Para peneliti di UC Berkeley mencoba memahami bagaimana stres dapat mempromosikan hal yang baik di dalam tubuh.

Mereka mempelajari efek stres pada tikus di laboratorium dan secara khusus melihat pertumbuhan sel-sel induk dalam hippocampus atau bagian dari otak yang terlibat dalam respon stres, pembelajaran, dan memori.

Ketika tikus terkena stres selama periode singkat, mereka mengalami pertumbuhan sel induk. Ketika kondisi itu kembali dievaluasi satu minggu kemudian, para peneliti melihat tikus telah mengalami peningkatan memori dan fungsi pembelajaran.

Namun, ketika tikus mengalami stres dalam jangka waktu yang lama, sel-sel induk mereka tidak tumbuh, sehingga membuat sel-sel otak lebih sedikit.

Para peneliti percaya, dalam dosis ringan dan singkat, stres dapat mendorong pertumbuhan sel induk yang menjadi sel-sel baru di otak, yang pada gilirannya meningkatkan memori dan kemampuan belajar.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa stres dalam dosis yang moderat, yaitu stres ringan dan dalam jangka pendek, dapat meningkatkan kewaspadaan, kinerja, dan meningkatkan memori otak," kata Daniela Kaufer, pemimpin peneliti dan profesor di UC Berkeley.

Tentu saja, sama seperti tikus-tikus, terlalu banyak stres pada manusia juga dapat menyebabkan masalah besar. Masalah bisa bermula dari seringnya sakit kepala, makan berlebihan, depresi hingga penyakit lainnya.

“Kemampuan seseorang dalam mengelola stres dapat berbeda-beda, sehingga ringan atau berat tergantung dari masing-masing orang. Namun, pengelolaan stres yang baik dapat membuat stres besar sekalipun lebih mudah dikelola dan tidak menyebabkan banyak bahaya,” papar Kaufer.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com