Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2016, 15:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Semakin banyak orang sehat yang menderita tekanan darah tinggi namun tidak terdeteksi, sebuah penelitian dalam American Heart Association jurnal Circulation memperingatkan.

Para peneliti dari Stony Brook dan Columbia University menganalisis 888 orang orang dengan cacatan tekanan darah yang normal. Namun, ketika peneliti melakukan pantauan tekanan darah selama 24 jam, hampir 20 persen dari peserta ternyata menderita tekanan darah tinggi.

Temuan, menunjukkan bahwa pemantauan 24 jam lebih efektif ketimbang pemeriksaan tekanan yang dilakukan on the spot di rumah sakit.

Keadaan ini dikenal sebagai hipertensi bertopeng, yaitu ketika seseorang memiliki hasil pemeriksaan tekanan darah sehat di hadapan dokter, tetapi menampilkan tekanan darah yang berbeda di waktu lainnya, seperti malam hari.

Menariknya, risiko terbesar hipertensi yang tak terdeteksi ini dialami oleh orang-orang muda, terutama pria.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memiliki gejala tidak terlihat. Tetapi jika tidak diobati, dapat meningkatkan risiko kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke.

“Tekanan darah tinggi yang terus-menerus dapat berpotensi mengancam nyawa, seperti penyakit jantung, serangan jantung, stroke, gagal jantung, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta, penyakit ginjal, demensia vaskular," kata Dr Schwartz, penulis utama, Profesor Psikiatri dan Sosiologi di Stony Brook dan Dosen di Universitas Columbia.

Untungnya, hipertensi dapat dengan mudah diobati dengan perubahan gaya hidup. Pilihan makan sehat serta rutinitas olahraga dapat secara drastis mengurangi risiko serangan jantung, stroke dan demensia.

Tetapi karena tekanan darah tinggi memiliki begitu sedikit gejala, banyak yang tidak tahu sampai mereka merasakan sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com