Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Efek Buruk Lain Merokok pada Anak

Kompas.com - 17/02/2017, 15:43 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda seorang ayah yang merokok? Berhati-hatilah karena merokok tak hanya dikenal dapat merusak sistem pernapasan anak dan meningkatkan risiko penyakit lainnya.

Menurut penelitian terbaru di University of Massachusetts Medical School, ayah perokok berisiko memiliki anak yang kurang responsif terhadap obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat antidepresan, bahkan kemoterapi.

Seorang ahli biokimia dan farmakologi molekuler, Dr Oliver Rando mengatakan, hal ini terjadi karena kebiasaan merokok membuat tubuh anak memiliki toleransi tinggi terhadap obat-obatan kimia. Perlu dosis tinggi untuk membuat obat tersebut menjadi efektif di tubuh anak.

"Jika ayahmu merokok artinya kemoterapi mungkin kurang efektif untukmu? Apakah Anda lebih atau kurang mungkin untuk merokok?" ucap Rando.

Peneliti menyimpulkan, kebiasaan merokok pada ayah bisa membuat anak kebal terhadap obat yang mungkin akan menyelamatkan nyawanya jika sakit. Jika obat kurang responsif, penyakit pada anak akan sulit disembuhkan.

Namun, penelitian epigenetik ini baru dilakukan terhadap tikus. Selanjutnya, peneliti berencana untuk menganalisis apakah obat-obatan penghilang rasa sakit juga akan memengaruhi anak dengan ayah perokok.

Menurut Rando penelitian mengenai bahaya merokok yang diwariskan keluarga kepada anak-anaknya sangat penting dilakukan. Generasi berikutnya akan terus menerima dampak buruk jika lingkungan sekitarnya banyak perokok.

Mereka pun berpotensi untuk menjadi perokok dan kembali mewarisi dampak negatif dari merokok kepada generasi mendatang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com