Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2017, 19:25 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber time.com

KOMPAS.com - Penyakit jantung kini tak hanya terjadi pada orangtua, tetapi mulai banyak ditemui pada usia muda.

Meningkatnya risiko seseorang terkena penyakit jantung salah satuya akibat kebiasaan menjalankan pola hidup yang tidak sehat.

Bila kebiasaan tidak sehat tersebut dilakukan selama bertahun-tahun sejak kecil, risiko terkena penyakit jantung pada usia muda menjadi lebih tinggi. Berikut 8 kebiasaan buruk yang membahayakan kesehatan jantung seperti dikutip dari Time.com.

1. Menonton TV
Menonton TV terlalu lama meningkatkan risiko terjadinya serangan kantung dan stroke. Harmony R Reynolds dari Cardiovascular Clinical Research Center di NYU Langone Medical Center, New York mengatakan, kurang gerak mempegaruhi kadar lemak dan gula dalam darah.

Menurut dia, melakukan sedikit olahraga pun tak akan berarti jika lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton TV atau film selama berjam-jam.

2. Stres hingga depresi
Jangan membiarkan rasa stres hingga depresi. Jika sudah merasa stres, segera cara pertolongan kepada orang lain jika tidak bisa mengatasinya sendiri. Ceritakanlah masalah yang membuat stres kepada orang dekat yang Anda percaya.

Stres bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu penyakit jantung. Reynolds mengatakan, bersosialisasi, tertawa bersama teman-teman dapat membantu menghilangkan stres.

3. Mengabaikan kebiasaan mendengkur
Kebisaan mendengkur saat tidur bisa jadi tanda-tanda serius dari masalah obstructive sleep apnea atau henti napas saat tidur. Gangguan itu bisa menyebabkan peningkatan risiko sakit jantung.

Henti napas saat tidur membuat aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar, termasuk ke jantung dan otak. Ahli kardiovaskular Robert Ostfeld mengatakan, bila Anda suka mendengkur dan bangun tidur terasa sangat lelah, periksalah ke dokter.

4. Jarang bersihkan gigi
Gigi harus dibersihkan dua kali sehari dengan menyikat gigi dan juga menggunakan benang gigi (flossing). Dokter Osfeld mengatakan, tidak membersihkan gigi dengan baik bisa menyebabkan menumpuknya bakteri dan meningkatkan masalah gusi.

Sejumlah penelitian menunjukkan, masalah pada gigi dan mulut itu bisa memicu peradangan pada tubuh, termasuk di pembuluh darah atau asterosklerosis.

5. Tidak olahraga teratur
Olahraga bukan hanya sekali atau dua kali saja dilakukan, tetapi harus teratur dan terukur untuk meningkatkan kesehatan jantung. Bila belum terbiasa olahraga, mulainya dengan intensitas ringan.

Menurut dokter Judith S Hochman dari Cardiovascular Clinical Research Center banyak orang-orang berusia 40-50 tahun yang tidak konsisten dalam berolahraga.

6. Terlalu banyak minum alkohol
Tak terhitung berapa banyak penelitian yang menunjukkan dampak buruk terlalu banyak minum alkohol bagi kesehatan tubuh, termasuk jantung.

Minum minuman berakohol dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, meningkatkan kadar lemak dalam darah, dan risiko gagal jantung.

7. Makan berlebihan
Makanlah secukupnya dengan gizi seimbang. Makan terlalu banyak menyebabkan kelebihan berat badan yang menjadi salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung.

Tingginya lemak dalam darah bisa menyebabkan penumpukkan plak di pembuluh darah.
Kurangi kebiasaan minum minuman manis dan menggantinya dengan minum air putih saja juga membantu penurunan berat badan dan risiko sakit jantung.

8. Merokok
Menurut dokter Ostfeld, merokok adalah bencana besar bagi jantung. Ia menjelaskan, merokok dapat meningkatkan pembekuan darah, menghambat aliran darah ke jantung, hingga meningkatkan penumpukkan plak di pembuluh darah.

Tak hanya bagi merokok, mereka yang tidak merokok tetapi tinggal dengan seorang perokok pun berisiko terkena penyakit jantung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber time.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com