Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2017, 14:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan ini detoks menjadi populer untuk lebih langsing. Cukup banyak program yang menawarkan detoks tiga hingga tujuh hari hanya dengan minum jus. Kedengarannya sangat berat ya?

"Detoks itu tak harus menakutkan atau drastis," jelas Megan Gilmore, blogger di balik Detoxinista.com dan penulis Everyday Detox serta No Excuses Detox.

"Membuat perubahan sederhana dan memperbaiki makanan yang diasup setiap hari jelas memberikan perubahan yang besar dan panjang," katanya.

Sebenarnya apakah detoks itu? "Tubuh kita dilengkapi organ detoks alami seperti kulit, hati dan ginjal. Cara termudah untuk detoks adalah dengan mengonsumsi makanan alami untuk mendukung kerja organ detoks itu dan menghindari makanan yang membuat mereka kerja keras seperti makanan olahan," jelasnya.

Mengapa detoks bermanfaat untuk tubuh? Memilih menghindari makanan olahan dan kandungan makanan artifisial membuat organ detoks kita jadi tak bekerja keras sehingga organ-organ tersebut dapat secara efektif memproses racun-racun lingkungan yang kita temui sehari-hari seperti polusi, jamur, logam berat dan lain-lain.

"Salah konsepsi terbesar seputar detoks adalah kita perlu minum minuman atau suplemen tertentu yang secara ajaib mendetoks tubuh kita atau dapat mendetoks organ tertentu. Ketika kita mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, kita membantu tubuh secara keseluruhan. Tak ada pil ajaib yang dapat mendetoks tubuh kita," tegasnya.

Cara terbaik untuk mulai detoks adalah memperbaiki satu makanan sehari. Itu bisa dimulai dengan sarapan. Cara mudah memberi gizi tubuh di awal hari adalah dengan membuat smoothie hijau berisi buah dan sayuran hijau. Tambahan sedikit sayur bayam ke dalam jus buah.

Gilmore menyarankan kita dapat memulainya dengan menemukan resep-resep sehat yang memang kita sukai. Pilihlah sayuran dan buah yang memang disukai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com