Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menyimpan, Mencairkan, dan Menghangatkan ASI dengan Benar

Orangtua juga bisa memberikan air susu ibu (ASI) perah yang disiapkan dan disimpan dengan cara yang benar.

Berikut panduan persiapan, cara menyimpan ASI yang benar, sampai cara menghangatkan ASI agar buah hati tetap mendapatkan asupan terbaik dan sehat untuk tumbuh kembangnya.

Persiapan sebelum memerah ASI

Sebelum memerah ASI, pastikan ibu menyusui membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir.

Jika tidak ada air, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol dengan kadar minimal 60 persen.

Para ibu menyusui bisa memerah ASI secara manual dengan tangan atau dengan pompa manual dan elektrik.

Jika menggunakan pompa, pastikan pompa sampai selang untuk memerah ASI dalam kondisi bersih dan steril. Hindari menggunakan selang yang sudah berjamur.

Jika menggunakan pompa elektrik, pastikan untuk membersihkan alat sampai ke kenop, sakelar daya, dan meja untuk menaruh pompa ASI dengan cairan disinfektan antikuman.

Untuk wadah penampungan ASI, gunakan wadah yang bisa ditutup, berbahan kaca, atau plastik yang bebas bahan kimia bisphenol A (BPA).

Jangan menyimpan ASI dalam botol bekas atau kantong plastik rumah tangga biasa.

Ketahanan ASI perah

ASI yang baru diperah memiliki ketahanan yang berbeda-beda, tergantung metode penyimpanannya.

  • ASI bertahan empat jam di suhu ruangan
  • ASI bertahan empat hari di lemari es
  • ASI bertahan enam sampai 12 bulan di freezer

Untuk menandai ketahanan ASI, selepas memerah pastikan ibu menyusui memberikan label di setiap kemasan atau wadah ASI perah.

Setelah ASI diperah, pastikan ibu menyusui memasukkannya ke dalam wadah dan menutup dengan rapat untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Cara mencairkan ASI yang aman

Semakin lama disimpan, kualitas ASI bisa menurun. Untuk itu, selalu cairkan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dahulu.

Ingat rumus ASI yang pertama disimpan adalah ASI yang pertama dicairkan.

Ada beberapa cara mencairkan ASI yang aman, yakni:

  • Turunkan ASI perah dari freezer ke lemari pendingin biasa semalaman.
  • Masukkan wadah ASI perah ke dalam penampungan air hangat.
  • Guyur wadah ASI perah di bawah air hangat yang mengalir
  • Jangan pernah mencairkan ASI perah beku atau menghangatkan ASI perah di microwave. Microwave rentan merusak nutrisi ASI.

Berikan ASI perah beku yang sudah dicairkan di lemari es kepada bayi dalam rentang waktu 24 jam (sejak ASI tidak membeku atau cair sepenuhnya, bukan saat ASI diturunkan dari freezer).

Setelah ASI keluar dari lemari es atau berada di suhu ruang, ASI harus diminum dalam waktu dua jam.

Ingat, hindari membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan karena rentan kontaminasi bakteri.

  • Jaga agar wadah ASI perah tetap tertutup.
  • Hangatkan ASI perah dengan cara menempatkan wadah ASI perah ke wadah terpisah berupa panci berisi air hangat, atur waktu selama beberapa menit.
  • Jangan memanaskan ASI perah langsung di atas kompor atau di microwave karena nutrisi ASI bisa rusak.

Setelah ASI perah hangat, uji suhu ASI dengan menuangkannya beberapa tetes ke tangan. Berikan ASI kepada bayi saat suhunya hangat, bukan panas.

Pastikan juga untuk mengaduk ASI agar lemak yang terpisah kembali tercampur rata.

Jika susu dari ASI perah yang diminum bayi tidak habis, sisa ASI di dalam botol masih bisa digunakan dalam waktu dua jam. Jika lewat dari masa itu, sisa ASI harus dibuang.

https://health.kompas.com/read/2020/08/08/073700468/cara-menyimpan-mencairkan-dan-menghangatkan-asi-dengan-benar

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke