Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Penyebab Perut Terasa Keras dan Kapan Harus Diwaspadai?

KOMPAS.com – Pernahkah Anda merasa perut terasa keras dan tidak nyaman?

Penyebab perut terasa keras dan menggembung pada umumnya hanyalah efek samping dari makanan atau minuman tertentu.

Tapi terkadang, jika sudah disertai dengan gejala lain, perut yang keras bisa menjadi indikasi dari kondisi medis yang mendasarinya.

Jika disebabkan oleh makanan, perut terasa keras dan membengkak biasanya akan hilang setelah penderita berhenti mengonsumsi makanan atau minuman apa pun yang memicunya.

Namun, terkadang gejalanya bisa terus bertahan dan merupakan tanda seseorang membutuhkan perhatian medis.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab perut terasa keras yang baik untuk diketahui:

1. Minum minuman berkarbonasi

Melansir Health Line, terkadang gas yang menumpuk akibat minum soda terlalu cepat bisa mengakibatkan perut keras.

Perasaan tidak nyaman ini biasanya akan menghilang saat gas perlahan keluar.

2. Makan berlebihan

Makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat dapat membuat Anda merasa kenyang dan perut yang keras.

Ketidaknyamanan biasanya hilang seiring waktu saat makanan bergerak melalui sistem pencernaan.

3. Sembelit

Jika Anda mengalami masalah saat buang air besar (BAB), Anda mungkin sedang menderita sembelit atau konstipasi.

Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman karena perut terasa penuh bersama dengan perut yang keras.

4. Intoleransi makanan

Jika Anda kesulitan mencerna makanan tertentu, misalnya produk olahan susu untuk intoleransi laktosa, mengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan perut kembung dan bengkak yang dapat membuat perut Anda terasa keras.

5. Sindrom iritasi usus besar (IBS)

IBS dapat menyebabkan beberapa gejala yang dapat menyebabkan perut keras:

6. Penyakit radang usus (IBS)

IBS mencakup kondisi seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn yang dapat menyebabkan perut kembung dan kram perut yang dapat membuat perut Anda terasa keras.

7. Divertikulitis

Divertikulitis, peradangan dan infeksi pada saluran pencernaan juga bisa menyebabkan perut kembung dan bengkak yang membuat perut Anda terasa keras.

8. Gastritis

Gastritis adalah peradangan lambung yang biasanya disebabkan oleh tukak lambung atau infeksi bakteri H. pylori.

Gejala gastritis dapat meliputi:

9. Kanker perut

Kanker perut atau kanker lambung biasanya melibatkan lapisan perut atau dinding otot perut.

Meskipun jarang, kanker perut tetap saja bisa terjadi dan salah satunya dapat menyebabkan perut keras.

Perut terasa keras saat hamil

Pada umumnya, seorang wanita akan merasakan perut keras saat hamil.

Perut ibu hamil yang terasa keras disebabkan oleh tekanan dari rahim yang tumbuh dan memberi tekanan pada perut.

Kekerasan perut wanita saat hamil bisa lebih terasa jika mengonsumsi makanan rendah serat atau banyak minum minuman berkarbonasi.

Apabila mengalami sakit parah bersama dengan perut keras, ibu hamil kiranya harus menemui dokter spesialis kandungan dan kebidanan atau segera mencari pertolongan medis.

Terkadang rasa sakit yang parah pada 20 minggu pertama kehamilan merupakan indikator keguguran.

Meski lebih sering terjadi pada trimester ketiga, pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, ketidaknyamanan bisa datang dari kontraksi persalinan atau kontraksi Braxton-Hicks (kontraksi palsu).

Jika kontraksi tidak berlalu dan menjadi lebih persisten, itu mungkin merupakan tanda bahwa ibu hamil akan melahirkan.

Kapan harus mewaspadai perut terasa keras?

Melansir Medical News Today, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika seseorang dengan perut yang keras mengalami gejala yang lebih parah.

Ini termasuk:

  • BAB berdarah
  • Sulit bernafas
  • Sakit perut yang parah
  • Mual dan muntah parah
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kulit menguning

Seseorang juga harus menemui dokter jika perawatan di rumah untuk perut terasa keras tidak meredakan gejala yang dialami.

https://health.kompas.com/read/2021/03/20/140700868/9-penyebab-perut-terasa-keras-dan-kapan-harus-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke