Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Penting tentang Cacar Monyet, Gejala hingga Pencegahan

KOMPAS.com - Wabah cacar monyet menjadi momok yang mulai membuat masyarakat Indonesia khawatir. Melansir WHO, wabah cacar monyet telah melanda di beberapa bagian Afrika, Amerika, hingga Singapura.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet saat ini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Demi terhindar dari wabah ini, ada baiknya kita untuk mengetahui serba-serbi tentang cacar monyet berikut.

1. Gejala cacar monyet mirip cacar air

Penyakit cacar monyet memiliki tandat atau gejala mirip cacar air, meliputi:

  • demam akut lebih dari 38,5 derajat celcius
  • kelelahan (asthenia)
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • ruam
  • bintik-bintik berisi cairan
  • sakit punggung

Gejala cacar monyet biasanya muncul selang seminggu sampai dua minggu setelah penderita terpapar virus penyebab cacar monyet.

Penderita cacar monyet bisa merasakan tanda-tanda tersebut sekitar dua minggu hingga satu bulan.

Selain itu, ruam karena cacar monyet biasanya muncul di area wajah, alat kelamin, mulut, tangan kaki, dada, dan dubur.

Ruam tersebut dimulai dari lesi datar yang kemudian menonjol.

2. Penyebaran cacar monyet

Saat ini, penyebaran cacar monyet paling banyak terjadi karena hubungan seksual. Namun, dilansir dari Healthline, dr. Michael Chang, menekankan tidak ada yang kebal terhadap infeksi cacar monyet.

Menurut Chang, apa pun orientasi seksual seseorang, usia, jenis kelamin, bisa saja tertular cacar monyet.

“Cacar monyet dapat menyebar ke siapa saja, entah itu anak-anak dan orang dewasa, baik yang sehat atau dengan gangguan kekebalan,” ujar dokter Chang, spesialis penyakit menular pediatrik di Memorial Hermann di Houston.

Chang menambahkan, cara penularan utama cacar monyet adalah kontak kulit-ke-kulit. Hal ini termasuk:

  • Kontak langsung dengan ruam cacar monyet, koreng, atau cairan tubuh, termasuk sekresi pernapasan dari orang yang menderita cacar monyet.
  • Kontak dekat atau langsung, biasanya didefinisikan sebagai aktivitas seksual, pelukan, dan ciuman.
  • Menyentuh benda kotor yang digunakan pasien cacar monyet, seperti pakaian, kasur, atau handuk.

3. Cacar monyet bukan infeksi menular seksual

Monkeypox bukanlah infeksi menular seksual, meski penularannya bisa terjadi akibat berhubungan badan.

Sebagaimana diketahui, penyakit cacar monyet dapat menyebar hanya karena sentuhan dari kulit ke kulit atau bersinggungan dengan barang pasien.

4. Cacar monyet tidak selalu berakibat kematian

Wabah cacar monyet bukan seperti Covid-19 yang memakan korban jiwa. Cacar monyet umumnya dapat disembuhkan.

Namun, penyakit ini sangat berbahaya apabila menyerang anak-anak yang belum menerima vaksin cacar air atau varisela.

Risiko kematian juga bisa membayangi orang dengan gangguan sistem imun.

5. Pencegahan Cacar Monyet

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi:

https://health.kompas.com/read/2022/08/08/090000868/5-hal-yang-penting-tentang-cacar-monyet-gejala-hingga-pencegahan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke