Tapi, pria atau wanita atau ibu yang tidak menyusui juga bisa terkena masalah kesehatan ini. Kondisi ini dikenal dengan istilah medis mastitis non-laktasi.
Perlu diketahui, mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Penyakit ini menyebabkan payudara sakit, bengkak, kemerahan, demam, dan badan panas dingin.
Berikut penjelasan lebih lanjut penyebab mastitis pada ibu yang tidak menyusui berikut faktor risikonya.
Penyebab mastitis pada ibu yang tidak menyusui
Dilansir dari MayoClinic, penyebab mastitis pada ibu yang tidak menyusui kebanyakan berasal dari infeksi bakteri.
Bakteri tersebut dapat masuk ke puting atau kulit sekitar payudara yang sakit atau terluka, lantas menyebabkan infeksi pada jaringan payudara.
Dikutip dari National Library of Medicine, studi menunjukkan, bakteri penyebab mastitis kebanyakan jenis Staphylococcus aureus.
Faktor risiko mastitis pada ibu yang tidak menyusui
Dikutip dari BreastCancerNow dan JohnsHopkinsMedicine, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko pria, wanita, atau ibu yang tidak menyusui terkena mastitis, antara lain:
Jika Anda tremasuk kelompok berisiko terkena penyakit ini, waspadai beberapa ciri-ciri mastitis pada payudara.
Ciri-ciri mastitis pada payudara
Ada beberapa gejala mastitis yang perlu diwaspadai, antara lain:
Di beberapa kasus, ciri-ciri mastitis yang sudah parah bisa menyebabkan cairan atau nanah keluar dari puting payudara.
Setelah menyimak penyebab mastitis pada ibu yang tidak menyusui, faktor risiko, dan ciri-cirinya, segera kosultasikan ke dokter jika Anda mendapati gejala mastitis seperti yang sudah dijabarkan di atas.
https://health.kompas.com/read/2022/09/09/210100368/penyebab-mastitis-pada-ibu-yang-tidak-menyusui-dan-faktor-risikonya