Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/09/2021, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit Raynaud merupakan kelainan yang terjadi pada pembuluh darah, biasanya di jari tangan dan kaki. Namun, bisa juga terjadi pada telinga dan hidung.

Penyakit Raynaud menyebabkan pembuluh darah menyempit di saat penderitanya merasa kedinginan atau merasa stres.

Saat kondisi ini terjadi, darah tidak bisa mengalir ke permukaan kulit dan menyebabkan sebagian area berwarna putih dan kebiruan.

Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah

Lalu, ketika aliran darah kembali, kulit akan memerah dan berdenyut atau kesemutan.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Penyakit Raynaud dinamakan dari dokter asal Perancis yang pertama kali mengidentifikasikannya pada 1862. Penyakit ini dibagi menjadi dua bagian:

  • Raynaud Primer (penyakit Raynaud). Terjadi tanpa ada kondisi yang mendasarinya. Gejala yang terjadi tergolong ringan.
  • Raynaud Sekunder (Sindrom Raynaud, Fenomena Raynaud). Terjadi akibat adanya penyakit lain. Seringkali merupakan gangguan terhadap jaringan ikat tubuh, seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Kondisi ini lebih langka, tapi cenderung lebih serius. Kondisi ini melibatkan luka pada kulit dan gangren (kematian sel jari tangan dan kaki akibat kekurangan darah).

Gejala

Penyakit Raynaud memengaruhi sirkulasi darah.

Jika penderita sedang kedinginan, gelisah, atau stres, warna jemari tangan dan kaki dapat berubah warna menjadi merah dan kebiruan.

Gejala lain dapat meliputi:

  • nyeri
  • mati rasa
  • kesemutan
  • sulit menggerakan bagian tubuh terkait

Baca juga: Gangguan Pembuluh Darah Juga Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Penyebab

Belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit Raynaud.

Sementara itu, sindrom atau fenomena Raynaud biasanya terjadi akibat kondisi medis penderita atau kebiasaan gaya hidup yang memengaruhi pembuluh darah atau jaringan ikat, seperti:

  • merokok
  • penggunaan obat-obatan yang dapat mempersempit arteri, seperti beta-blocker dan amfetamin
  • radang sendi aterosklerosis (pengerasan arteri)
  • penyakit autoimun (lupus, skleroderma, rheumatoid arthritis, atau sindrom Sjorgen)

Terdapat juga pemicu umum dari Raynaud, yaitu:

  • suhu dingin
  • stres emosional
  • menggunakan perkakas tangan yang menyebabkan getaran (seperti pekerja proyek)

Diagnosis

Jika dokter memiliki asumsi seseorang memiliki Raynaud, mereka akan bertanya soal gejala dan melihat jari tangan dan kaki penderita.

Selain itu, menggunakan kaca pembesar khusus bernama dermoskop untuk memeriksa pembuluh darah di sekitar kuku untuk melihat jika ada masalah atau gangguan.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Badan Menggigil Kedinginan

Dokter juga mungkin akan melakukan tes berikut:

  • Tes antibodi anti-nuklear (ANA Test). Jika hasil antibodi positif, artinya sistem kekebalan tubuh sedang terstimulasi. Umum terjadi pada orang yang memiliki penyakit jaringan ikat atau gangguan autoimun lainnya.
  • Tes erythrocyte sedimentation rate (ESR) atau tes laju endap darah. Digunakan untuk mengukur seberapa cepat eritrosit (sel darah merah) menggumpal. Jika lebih cepat ketimbang normal, bisa jadi terdapat peradangan atau penyakit autoimun yang mendasarinya.

Komplikasi

Dalam kasus langka, Raynaud sekunder dapat menyebabkan kerusakan jaringan.

Arteri yang benar-benar tersumbat dapat menyebabkan luka (ulkus kulit) atau jaringan mati.

Jika sudah mencapai tahap tersebut, kondisi tersebut akan sulit diobati.

Dalam kasus ekstrim yang sangat jarang terjadi, bagian tubuh yang terkena Raynaud dan tidak diobati mungkin harus diangkat.

Faktor risiko

Menurut mayoclinic, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Raynaud adalah sebagai berikut.

  • Jenis kelamin. Wanita memiliki risiko lebih tinggi ketimbang pria.
  • Usia. Raynaud primer biasanya terjadi di antara usia 15 dan 30 tahun.
  • Iklim. Orang yang tinggal di iklim dingin lebih rentan terkena kondisi ini.
  • Riwayat medis keluarga. Kerabat inti, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, meningkatkan risiko terkena Raynaud primer.

Baca juga: Mengapa Tubuh Menggigil Ketika Kedinginan?

Faktor risiko Raynaud sekunder meliputi:

  • Penyakit terkait seperti skleroderma dan lupus.
  • Pekerjaan tertentu. Pekerjaan seperti mengoperasikan alat yang bergetar dapat meningkatkan risiko terkena Raynaud sekunder.
  • Paparan zat tertentu. Termasuk merokok, minum obat yang mempengaruhi pembuluh darah, dan terpapar bahan kimia tertentu, seperti vinil klorida.

Perawatan

Berikut perawatan yang dapat dilakukan jika menderita penyakit Raynaud.

  • Perubahan gaya hidup. Mulai hindari zat yang dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, seperti produk kafein dan nikotin. Jaga tubuh tetap hangat dan berolahraga juga dapat mengurangi kemungkinan Raynaud.
  • Obat-obatan. Dokter akan meminta Anda menghindari obat yang dapat mempersempit pembuluh darah. Jika menderita Raynaud sekunder, dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengontrol tekanan darah. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com