KOMPAS.com - Gigi merupakan salah satu organ terkuat dalam tubuh manusia yang terbentuk dari protein, mineral, dan kalsium.
Gigi memiliki anatomi yang kompleks dengan berbagai lapisan, di antaranya:
Baca juga: Ngilu Sakit Gigi Terasa Sangat Mengganggu? Ini Cara Alami Mengatasinya
Sebagai jaringan yang berisi saraf dan pembuluh darah, pulpa dilindungi oleh lapisan enamel dan dentin untuk mencegah bakteri masuk.
Pada gigi dengan lapisan enamel dan dentin yang rusak maka akan menyebabkan pulpa terbuka dan berisiko terinfeksi bakteri.
Ketika bakteri berhasil masuk ke dalam bagian pulpa maka akan menyebabkan rasa nyeri hebat pada saraf-saraf yang terinfeksi, kondisi ini disebut pulpitis.
Pulpitis merupakan suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada pulpa atau saraf gigi akibat infeksi bakteri.
Peradangan dapat terjadi akibat karies (gigi berlubang) atau cedera pada gigi yang tidak segera ditangani sehingga semakin parah.
Pulpitis dapat terjadi pada satu gigi atau lebih dan menimbulkan rasa sakit akibat pembengkakan. Pulpitis sering menjadi penyebab utama sakit gigi.
Baca juga: 9 Cara Mengobati Sakit Gigi Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Melansir Healthline, terdapat dua bentuk pulpitis berdasarkan tingkat keparahan rasa sakit yang dirasakan, yaitu:
Mengutip Web MD, gejala awal dari pulpitis adalah nyeri yang mungkin datang tiba-tiba, terasa intens, dan berdenyut, atau mungkin disertai nyeri tumpul dan rasa pegal.
Rasa sakit pada reversible pulpitis lebih ringan dan hanya muncul saat makan, sedangkan pada irreversible pulpitis cenderung lebih parah dan terjadi sepanjang hari dan malam.
Gejala dari reversible pulpitis, di antaranya adalah:
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Ibu Hamil
Sedangkan gejala irreversible pulpitis, meliputi:
Pada gigi yang sehat lapisan enamel dan dentin akan melindungi pulpa dari infeksi. Namun, ketika lapisan pelindung ini terganggu maka akan menyebabkan pulpitis.
Dilansir dari Healthline, pulpitis terjadi akibat pulpa terpapar bakteri melalui celah pada lapisan enamel dan dentin.
Hal ini akan menyebabkan peradangan atau pembengkakan yang disertai rasa sakit akibat infeksi.
Berikut beberapa penyebab rusaknya lapisan enamel dan dentin gigi:
Baca juga: 8 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi
Kondisi yang meningkatkan risiko kerusakan gigi dapat meningkatkan risiko mengalami pulpitis, seperti:
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis pulpitis:
Baca juga: Benarkah Migrain Dapat Menyebabkan Sakit Gigi?
Penanganan untuk pulpitis disesuaikan dengan jenis dan penyebabnya. Berikut penjelasannya:
Pada kasus yang menyebabkan gigi mati dan tidak dapat diselamatkan maka penanganan yang tepat adalah melakukan prosedur pencabutan gigi.
Selain itu, dokter akan memberikan pereda nyeri, gel gigi, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.
Mengutip Healthline, pulpitis dapat dicegah dengan menerapkan kebersihan gigi dan mulut yang baik, seperti:
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Sakit Gigi di Malam Hari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.