Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keputihan merupakan bentuk normal dari fungsi tubuh yang berguna untuk membersihkan dan melindungi vagina.

Namun, terdapat beberapa jenis keputihan tidak normal yang dapat mengindikasikan infeksi.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?

Penyebab

Seperti yang sudah disebutkan, keputihan umumnya terjadi akibat infeksi.

Oleh karena itu, menurut Healthline, terdapat beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan keputihan, seperti:

  • Vaginosis bakterial
    Merupakan infeksi bakteri yang menyebabkan peningkatan keputihan dengan bau yang kuat, busuk, atau amis. Infeksi ini dapat terjadi akibat melakukan seksoral atau memiliki banyak pasangan seksual.
  • Trikomoniasis
    Infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau organisme bersel tunggal. Infeksi ini dapat menular melalui kontak seksual dan juga barang pribadi yang digunakan bersama orang lain.
  • Infeksi ragi
    Merupakan infeksi jamur yang menghasilkan cairan putih dengan sensasi terbakar dan gatal.
  • Gonore dan klamidia
    Merupakan infeksi menular seksual dan dapat menghasilkan keputihan yang tidak normal seperti berwarna kuning, kehijauan, atau keruh.
  • Penyakit radang panggul
    Infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan dapat menghasilkan cairan yang berbau busuk.
  • Human papillomavirus (HPV) atau kanker serviks
    Infeksi yang menyebar melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan kanker serviks. Jenis kanker ini dapat menghasilkan cairan berdarah, coklat, atau berair dengan bau yang tidak sedap.

Baca juga: 7 Penyebab Keputihan pada Wanita yang Perlu Diketahui

Selain itu, menurut Cleveland Clinic, keputihan juga dapat terjadi akibat faktor-faktor selain infeksi, yaitu:

  • Benda asing di dalam atau di dekat vagina
  • Iritasi atau ruam akibat kontak dengan sesuatu yang menyebabkan reaksi alergi
  • Penurunan estrogen akibat menopause

Jenis

Dilansir dari Healthline, terdapat berbagai jenis keputihan yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang mungkin memerlukan perawatan, seperti:

  • Putih
    Keputihan yang terjadi dengan jumlah sedikit, terutama pada awal atau akhir siklus menstruasi adalah hal yang normal.
    Namun, jenis ini dapat tidak normal dan menunjukan infeksi jika keputihan disertai dengan rasa gatal dan memiliki tampilan yang kental.
  • Jernih dan berair
    Merupakan jenis keputihan yang normal dan dapat terjadi kapan saja, terutama setelah beraktivitas berat seperti olahraga.
  • Jelas dan elastis
    Merupakan keputihan yang normal dengan cairan bening seperti lendir yang kemungkinan menunjukkan Anda sedang berovulasi.
  • Coklat atau berdarah
    Jenis ini merupakan keputihan yang normal terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi.
  • Kuning atau hijau
    Keputihan berwarna kuning atau hijau yang kental atau disertai bau yang tidak sedap merupakan jenis keputihan yang tidak normal. Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda infeksi trikomoniasis yang umumnya menyebar melalui hubungan seksual.

Baca juga: Ciri-ciri Keputihan yang Berbahaya

Faktor risiko

Berdasarkan Cleveland Clinic, risiko Anda mengalami keputihan yang tidak normal akan semakin tinggi jika memiliki faktor sebagai berikut:

  • Berhubungan seks tanpa pengaman
  • Memiliki diabetes
  • Memiliki banyak pasangan seks
  • Minum pil KB atau obat antibiotik
  • Memiliki infeksi HIV atau kekebalan tubuh yang rendah

Diagnosis

Segera temui dokter Anda jika mengalami keputihan yang bersamaan dengan gejala tertentu sebagai berikut:

  • Demam
  • Nyeri di perut
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul
  • Berdiskusi mengenai gejala dan siklus menstruasi
  • Biopsi leher rahim untuk memeriksa HPV atau kanker serviks

Baca juga: Ini Alasan Keputihan Tak Boleh Disepelekan

Perawatan

Berdasarkan Healthline, terdapat berbagai langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami keputihan yang tidak normal, antara lain:

  • Menjaga pola makan yang baik
  • Menjaga kebersihan vagina dengan baik
  • Menggunakan pakaian dalam dengan bahan katun yang menyerap keringat
  • Jangan terlalu sering membersihkan vagina dengan produk pembersih karena dapat menghilangkan bakteri baik
  • Lakukan seks yang aman seperti menggunakan pelindung untuk menghindari infeksi menular seksual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau