Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kudis adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau penggali kecil yang disebut Sarcoptes scabiei.

Rasa gatal yang hebat terjadi di area tempat tungau bersembunyi.

Kudis menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang dekat dalam keluarga, kelompok penitipan anak, kelas sekolah, panti jompo atau penjara.

Baca juga: Scabies atau Kudis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Karena kudis sangat menular, dokter sering merekomendasikan pengobatan untuk seluruh keluarga atau kelompok kontak.

Obat-obatan yang dioleskan ke kulit membunuh tungau yang menyebabkan kudis dan telurnya.

Gatal biasanya menetap selama beberapa minggu setelah perawatan.

Penyebab

Tungau berkaki delapan yang menyebabkan kudis pada manusia bersifat mikroskopis.

Tungau betina bersembunyi tepat di bawah kulit dan membuat terowongan tempat ia menyimpan telur.

Larva tungau bekerja dengan cara mereka ke permukaan kulit, di mana mereka matang dan dapat menyebar ke area lain di kulit atau ke kulit orang lain.

Gatal akibat kudis disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telurnya, dan kotorannya.

Kontak fisik yang dekat dan berbagi pakaian atau tempat tidur dengan orang yang terinfeksi dapat menyebarkan tungau.

Gejala

Gejala penyakit kudis yang umum menurut NHS adalah:

  • Gatal-gatal hebat, terutama di malam hari
  • Ruam atau bintik-bintik yang menonjol

Baca juga: Sangat Menular, Bagaimana Cara Efektif Mengatasi Scabies?

Meskipun hampir semua bagian tubuh dapat terkena, pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua kudis paling sering ditemukan di:

  • Antara jari-jari
  • Ketiak
  • Sekitar pinggang
  • Sepanjang bagian dalam pergelangan tangan
  • Siku bagian dalam
  • Telapak kaki
  • Sekitar payudara
  • Sekitar alat kelamin pria
  • Pantat
  • Lutut

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kudis, dokter akan memeriksa kulit, mencari tanda-tanda tungau, termasuk gejala yang khas.

Ketika dokter menemukan liang tungau, dokter akan melakukan pemeriksaan mikroskopis dari sampel kulit.

Pemeriksaan mikroskopis dapat menentukan keberadaan tungau atau telurnya.

Banyak kondisi kulit, seperti dermatitis atau eksim yang berhubungan dengan gatal dan benjolan kecil pada kulit.

Dokter dapat membantu menentukan penyebab pastinya dan memastikan perawatan yang tepat.

Mandi dan produk perawatan yang dijual bebas dapat meredakan gatal, tetapi belum tentu menghilangkan kudis.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Serum Vitamin C bagi Kesehatan Kulit

Perawatan

Pengobatan kudis bisa menggunakan krim dan losion dengan resep dokter.

Adapun perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gatal pada kudis adalah:

  • Dinginkan dan rendam kulit dengan air dingin
  • Oleskan losion yang menenangkan, seperti kalamin
  • Minum antihistamin

Sementara obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kudis meliputi:

  • Krim permetrin
  • Ivermectin (Stromectol)
  • Crotamiton (Eurax, Crotan)

Komplikasi

Bentuk kudis yang lebih parah disebut kudis berkrusta. Kudis ini dapat memengaruhi kelompok berisiko tinggi tertentu, seperti:

  • Orang dengan kondisi kesehatan kronis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau leukemia kronis
  • Orang yang sakit parah, seperti orang di rumah sakit atau fasilitas perawatan
  • Orang tua di panti jompo

Kudis berkrusta cenderung membuat kulit berkerak dan bersisik. Kudis ini juga sangat menular dan sulit diobati.

Pencegahan

Untuk mencegah kudis terjadi lagi dan mencegah tungau menyebar ke orang lain, lakukan langkah-langkah berikut:

Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Sering Dialami Penderita Diabetes

  • Bersihkan semua pakaian dan linen
  • Tempatkan barang-barang yang tidak dapat dicuci ke dalam kantong plastik tertutup dan meninggalkannya di tempat yang jarang ditempati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com