Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hiperhidrosis adalah keringat berlebih yang tidak normal dan tidak selalu berhubungan dengan panas atau olahraga.

Hiperhidrosis dapat memengaruhi hanya satu area tertentu atau seluruh tubuh.

Meskipun tidak mematikan, kondisi ini bisa membuat tidak nyaman dan menyebabkan rasa malu.

Baca juga: Tak Perlu Minder, Begini 6 Cara Mengatasi Keringat Berlebih

Penyebab

Pada hiperhidrosis yang terlokalisasi di area tubuh tertentu, faktor gen menjadi penyebab yang umum.

Mayoritas pasien dengan hiperhidrosis primer memiliki saudara kandung atau orang tua dengan kondisi tersebut.

Selain itu, hiperhidrosis juga bisa disebabkan kondisi berikut:

  • Cedera tulang belakang
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Kecemasan
  • Diabetes
  • Encok
  • Penyakit jantung
  • Hipertiroidisme, kelenjar tiroid yang terlalu aktif
  • Kegemukan
  • Penyakit Parkinson
  • Kehamilan
  • Kegagalan pernafasan
  • Herpes zoster
  • Beberapa jenis kanker, seperti penyakit Hodgkin
  • Beberapa infeksi, seperti HIV, malaria, TB (tuberkulosis)
  • Beberapa obat, termasuk beberapa antidepresan, antikolinesterase, pilocarpine, dan propranolol
  • Penyalahgunaan zat

Baca juga: Hiperhidrosis (Keringat Berlebih): Ciri-ciri dan Cara Mengatasi

Gejala

Melansir Medical News Today, tanda dan gejala hiperhidrosis meliputi:

  • Telapak tangan yang lembap atau basah
  • Telapak kaki yang lembap atau basah
  • Sering berkeringat
  • Keringat yang membasahi pakaian

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kondisi hiperhidrosis, dokter akan bertanya tentang riwayat dan gejala medis.

Pasien juga memerlukan pemeriksaan fisik atau tes lainnya untuk mengevaluasi lebih lanjut penyebab kondisi hiperhidrosis, seperti:

  • Tes laboratorium, seperti tes darah, urin atau tes laboratorium lainnya
  • Tes keringat, termasuk tes pati yodium, konduktansi kulit, dan tes keringat termoregulasi

Terkadang hiperhidrosis merupakan tanda kondisi serius.

Cari pertolongan medis segera jika hiperhidrosis disertai dengan kepala terasa ringan, nyeri dada, atau mual.

Temui dokter juga jika:

  • Mengganggu rutinitas harian
  • Menyebabkan tekanan emosional atau penarikan sosial
  • Tiba-tiba mulai berkeringat lebih dari biasanya
  • Mengalami keringat malam tanpa alasan yang jelas

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Berlebih, Bisa Stres sampai Penyakit

Perawatan

Jika hiperhidrosis disebabkan oleh kondisi medis tertentu, kondisi itu akan ditangani terlebih dahulu.

Namun, apabila tidak ada penyebab yang jelas, pengobatan berfokus pada pengendalian keringat berlebih.

Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan perubahan gaya hidup serta obat-obatan.

Perubahan gaya hidup atau perawatan yang bisa dilakukan di rumah antara lain:

  • Gunakan antiperspiran
  • Oleskan astringent yang mengandung asam tanat (Zilactin) ke area yang terkena
  • Mandi setiap hari
  • Keringkan badan secara menyeluruh, terutama di antara jari kaki dan di bawah lengan
  • Pilih sepatu dan kaos kaki yang terbuat dari bahan alami
  • Ganti kaus kaki sesering mungkin
  • Gunakan bedak kaki yang dijual bebas untuk membantu menyerap keringat
  • Beri udara pada kaki
  • Pilih pakaian yang sesuai dengan aktivitas
  • Cobalah teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan biofeedback

Jika belum berhasil, terdapat obat-obatan yang digunakan untuk mengobati hiperhidrosis, seperti seperti:

  • Resep antiperspiran
  • Krim resep yang mengandung glikopirolat, biasanya membantu mengatasi hiperhidrosis yang memengaruhi wajah dan kepala.
  • Obat penghambat saraf
  • Antidepresan
  • Injeksi toksin botulinum

Baca juga: Bagaimana Diabetes Sebabkan Keringat Berlebihan?

Perawatan hiperhidrosis lainnya meliputi:

  • Terapi gelombang mikro
  • Pengangkatan kelenjar keringat
  • Operasi saraf (simpatektomi)

Komplikasi

Komplikasi hiperhidrosis meliputi:

  • Infeksi, terutama infeksi kulit
  • Efek sosial dan emosional

Pencegahan

Menurut NHS, hiperhidrosis dapat dicegah dengan tips berikut:

  • Kenakan pakaian longgar untuk meminimalkan tanda-tanda berkeringat.
  • Kenakan kaus kaki yang menyerap kelembapan dan ganti kaus kaki setidaknya dua kali sehari jika memungkinkan.
  • Kenakan sepatu kulit dan coba kenakan sepatu yang berbeda dari hari ke hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau