Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 18:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi susu adalah reaksi tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap kandungan protein dalam susu atau produk olahan susu lainnya.

Umumnya kondisi ini menjadi penyebab utama reaksi alergi pada anak-anak, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk terjadi pada orang dewasa.

Baca juga: Cara Mudah Atasi Alergi Susu Sapi Pada Anak

Penyebab

Pada dasarnya, setiap alergi disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh yang mengidentifikasi protein dalam susu sebagai zat yang berbahaya.

Sistem kekebalan tubuh akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya untuk menetralkan alergen yang akhirnya menyebabkan berbagai gejala alergi.

Berdasarkan Mayo Clinic, terdapat dua protein utama dalam susu yang dapat menyebabkan reaksi alergi, yaitu:

  • Casein, protein di bagian padat susu yang mengental
  • Whey, protein di bagian cair susu yang tersisa setelah susu mengental

Faktor risiko

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami alergi susu, antara lain:

  • Usia muda atau anak-anak
  • Memiliki riwayat alergi lainnya
  • Dermatitis atopik atau peradangan kulit kronis 
  • Riwayat keluarga atau genetika

Gejala

Reaksi alergi akan berbeda-beda bagi setiap orang. Menurut Healthline, gejala alergi susu dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan, seperti:

Gejala langsung

Reaksi alergi yang segera muncul setelah Anda mengonsumsi susu.

Baca juga: Tak Bisa Disepelekan, Berikut Dampak Alergi Susu Sapi Pada Anak

  • Gatal-gatal
  • Kesemutan di sekitar bibir atau mulut
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Muntah
  • Mengi atau napas yang disertai bunyi melengking

Gejala tidak langsung

Reaksi alergi yang muncul dalam beberapa waktu setelah mengonsumsi susu.

  • Diare, yang mungkin mengandung darah
  • Kram perut
  • Pilek
  • Mata berair
  • Ruam kulit
  • Munculnya kolik pada bayi

Gejala kronis (anafilaksis)

Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang parah dan dapat menyebabkan kematian.

  • Sesak atau kesulitan bernapas
  • Syok
  • Tekanan darah menurun
  • Wajah memerah
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala di atas untuk pemeriksaan dan perawatan yang lebih lanjut dan tepat.

Baca juga: Apa Beda Gejala Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu?

Diagnosis

Mengutip Mayo Clinic, berikut jenis-jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis pada kondisi alergi susu Anda, antara lain:

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat makanan yang dikonsumsi
  • Pemeriksaan fisik, mendeteksi masalah medis lainnya
  • Tes kulit, mendeteksi reaksi alergi susu
  • Tes darah, mengukur respon sistem kekebalan tubuh terhadap susu dengan mengukur jumlah antibodi imunoglobulin dalam darah
  • Tes alergi, Anda akan diminta untuk menghindari konsumsi makanan tertentu yang dicurigai untuk memeriksa reaksi alergi dan menentukan penyebabnya.

Perawatan

Pada dasarnya, terdapat kemungkinan Anda tidak menyadari telah mengonsumsi produk yang mengandung susu.

Oleh karena itu, terdapat beberapa jenis perawatan yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi atau meredakan gejala alergi susu, termasuk:

  • Konsultasikan dengan dokter mengenai produk yang harus dihindari
  • Resep obat antihistamin untuk meredakan gejala ringan
  • Penggunaan auto injector epinephrine sebagai pertolongan pertama pada reaksi alergi kronis

Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah alergi susu. Namun, cara terbaik untuk menghindari reaksinya adalah dengan menghindari mengonsumsi alergen, yaitu susu.

Baca juga: 4 Bahaya Susu Sapi Jika Dikonsumsi Berlebihan

Selain itu, berikut langkah-langkah untuk mengurangi risiko mengalami alergi susu menurut Mayo Clinic, antara lain:

  • Cermat membaca label pada produk makanan atau minuman untuk mengindari kandungan susu
  • Beritahu pelayan kondisi alergi Anda saat harus makan di luar rumah seperti restoran
  • Kenakan gelang atau kalung peringatan medis jika Anda memiliki reaksi alergi susu yang kronis
  • Membawa auto injector epinephrine
  • Melakukan tes alergi dan kontrol secara rutin ke rumah sakit
  • Gunakan alternatif lain sebagai susu seperti pemberian ASI untuk bayi atau susu kedelai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau