Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2021, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iktiosis atau iktiosis vulgaris adalah kelainan kulit bawaan ketika sel-sel kulit mati menumpuk di sisik tebal dan kering di permukaan kulit.

Sisik iktiosis vulgaris dapat muncul saat lahir, tetapi biasanya pertama kali muncul selama masa kanak-kanak.

Terkadang, kasus iktiosis vulgaris bersifat ringan tidak terdiagnosis karena dianggap hanya kulit yang sangat kering.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Kulit Kering Mengelupas

Sebagian besar kasus iktiosis vulgaris cenderung ringan, tetapi ada juga yang parah.

Penyebab

Iktiosis umumnya disebabkan oleh mutasi genetik yang diwarisi dari salah satu atau kedua orang tua.

Anak-anak yang mewarisi gen hanya dari satu orang tua memiliki bentuk penyakit lebih ringan.

Sebaliknya, anak yang mewarisi dua gen orang tua memiliki bentuk iktiosis yang lebih parah.

Anak-anak dengan bentuk kelainan bawaan biasanya memiliki kulit normal saat lahir, tetapi mengalami penskalaan dan kekasaran selama beberapa tahun pertama kehidupan.

Jika tidak disebabkan kelainan genetik, iktiosis biasanya berhubungan dengan penyakit lain, seperti kanker, penyakit tiroid atau HIV/AIDS.

Gejala

Iktiosis vulgaris memperlambat proses pengelupasan alami kulit.

Hal ini menyebabkan penumpukan protein yang berlebihan dan kronis di lapisan atas kulit (keratin).

Gejala iktiosis meliputi:

  • Kulit kering dan bersisik
  • Kulit seperti ubin, bersisik kecil
  • Sisik putih, abu-abu atau coklat, tergantung warna kulit
  • Kulit kepala terkelupas
  • Retakan yang dalam dan menyakitkan di kulit
  • Sisik biasanya muncul di siku dan kaki bagian bawah, bisa sangat tebal dan gelap di atas tulang kering.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Kering secara Alami

Diagnosis

Seorang dokter sering dapat membuat diagnosis dengan memeriksa kulit yang terkena dan sisik yang khas.

Dokter dimungkinkan melakukan tes lain, seperti biopsi kulit.

Pemeriksaan tersebut diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari kulit kering dan bersisik.

Jika menderita gejala iktiosis, segera bicarakan dengan dokter untuk mendiagnosis kondisi dengan memeriksa skala karakteristik.

Pastikan juga untuk mencari nasihat medis jika gejalanya memburuk atau tidak membaik dengan tindakan perawatan diri.

Perawatan

Iktiosis belum ditemukan obatnya, sehingga tujuan perawatan adalah untuk mengelola kondisi tersebut.

Tindakan perawatan ini dapat membantu meredakan gejala pada kulit yang rusak, yakni:

  • Gunakan sabun yang lembut dengan spons bertekstur kasar atau batu apung untuk membantu menghilangkan sisik
  • Setelah mandi, tepuk lembut atau keringkan kulit dengan handuk agar menjaga kelembapan
  • Oleskan pelembap atau krim pelumas saat kulit masih lembap sehabis mandi
  • Oleskan produk bebas yang mengandung urea, asam laktat, atau asam salisilat konsentrasi rendah dua kali sehari
  • Gunakan pelembap ruangan untuk menambah kelembapan udara di dalam rumah

Baca juga: 4 Cara Mencegah Kulit Kering saat Puasa

Perawatan lain meliputi:

  • Krim dan salep pengelupasan yang mengandung asam alfa hidroksi, seperti asam laktat dan asam glikolat.
  • Obat oral, seperti retinoid untuk mengurangi produksi sel-sel kulit

Komplikasi

Komplikasi yang terkait dengan iktiosis meliputi:

  • Infeksi kulit
  • Anak-anak yang memiliki penyakit ini memiliki risiko lebih tinggi terkena eksim, asma, demam dan gatal-gatal
  • Dehidrasi, lepuh, kepanasan, kehilangan kalori yang cepat dan alergi kulit
  • Selain itu, seorang pasien berisiko menderita secara psikologis karena penampilan kulitnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com