Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2021, 12:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arteriosklerosis terjadi saat pembuluh darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh (arteri) menebal dan kaku.

Kondisi itu dapat membatasi aliran darah ke organ dan jaringan.

Arteri yang sehat bersifat fleksibel dan elastis. Namun, dinding arteri dapat mengeras dan umum disebut sebagai pengerasan arteri.

Baca juga: 3 Gejala Penyakit Arteri Koroner yang Perlu Diwaspadai

Arteriosklerosis dan aterosklerosis terkadang digunakan untuk arti yang sama.

Namun, perbedaan dari kedua istilah tersebut adalah aterosklerosis merupakan tipe spesifik dari arteriosklerosis.

Gejala

Jika dinding arteri menebal dan menegang secara bertahap, tidak ditemukan gejala arteriosklerosis.

Penting untuk melakukan pemeriksaaan rutin karena aterosklerosis dapat memicu serangan jantung atau stroke jika telah berkembang menjadi arteriosklerosis.

Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • aritmia atau pola detak jantung abnormal
  • tekanan atau nyeri pada dada, lengan, leher, atau rahang (angina)
  • napas pendek
  • sakit saat berjalan atau kehilangan koordinasi
  • kehilangan penglihatan pada satu atau dua mata
  • tekanan darah tinggi
  • gagal ginjal.

Penyebab

Beberapa hal yang dapat menyebabkan arteriosklerosis:

  • tekanan darah tinggi
  • kolesterol tinggi
  • trigliserida (semacam lemak) tinggi
  • obesitas
  • resisten terhadap insulin atau diabetes
  • penggunaan tembakau
  • peradangan akibat penyakit lain.

Baca juga: Aterosklerosis

Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya arteriosklerosis, meliputi:

  • riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau arteriosklerosis
  • usia lanjut
  • memiliki penyakit jantung
  • riwayat merokok

Diagnosis

Selain bertanya gejala yang timbul, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes berikut.

  • Tes darah: untuk memeriksa kadar gula darah dan kolesterol. Kadar gula darah dan kolesterol tinggi meningkatkan risiko aterosklerosis.
  • Elektrokardiogram (EKG): untuk merekam sinyal listrik pada jantung
  • Ekokardiogram (ECG): Penggunaan gelombang suara untuk menunjukkan seberapa baik darah bergerak ketika jantung berdetak dan melalui arteri.
  • USG Doppler: digunakan untuk mengukur tekanan darah di berbagai titik sepanjang lengan dan kaki untuk menentukan tingkat penyumbatan dan kecepatan aliran darah pada arteri
  • Indeks pergelangan kaki-brakialis (ABI): untuk mengetahui jika ada aterosklerosis di arteri kaki. Dokter akan membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan. Perbedaan abnormal dapat menunjukkan adanya penyakit pembuluh darah perifer yang umumnya disebabkan oleh aterosklerosis.
  • Katerisasi jantung dan angiogram: pemasukan tabung tipis fleksibel yang disebut kateter melalui pembuluh darah ke jantung dengan penggunaan pewarna. Prosedur ini dapat memperlihatkan area penyumbatan melalui sinar X.
  • Pemindaian kalsium koroner: pemanfaatan CT untuk menampilkan gambar jantung pasien secara mendetail. Tes ini dapat menunjukkan deposit kalsium pada dinding arteri. Semakin tinggi kalsium, semakin tinggi risiko penyakit jantung yang diderita.
  • Tes pencitraan lainnya seperti MRA atau PET.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Aterosklerosis Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Perawatan

Untuk menangani arteriosklerosis, jalani pola makan sehat, olahraga, dan menggunakan obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Penanganan akan berfokus agar tidak terbentuk gumpalan darah pada arteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau