KOMPAS.com - Arteriosklerosis terjadi saat pembuluh darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh (arteri) menebal dan kaku.
Kondisi itu dapat membatasi aliran darah ke organ dan jaringan.
Arteri yang sehat bersifat fleksibel dan elastis. Namun, dinding arteri dapat mengeras dan umum disebut sebagai pengerasan arteri.
Baca juga: 3 Gejala Penyakit Arteri Koroner yang Perlu Diwaspadai
Arteriosklerosis dan aterosklerosis terkadang digunakan untuk arti yang sama.
Namun, perbedaan dari kedua istilah tersebut adalah aterosklerosis merupakan tipe spesifik dari arteriosklerosis.
Jika dinding arteri menebal dan menegang secara bertahap, tidak ditemukan gejala arteriosklerosis.
Penting untuk melakukan pemeriksaaan rutin karena aterosklerosis dapat memicu serangan jantung atau stroke jika telah berkembang menjadi arteriosklerosis.
Gejalanya adalah sebagai berikut:
Beberapa hal yang dapat menyebabkan arteriosklerosis:
Baca juga: Aterosklerosis
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya arteriosklerosis, meliputi:
Selain bertanya gejala yang timbul, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes berikut.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Aterosklerosis Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Untuk menangani arteriosklerosis, jalani pola makan sehat, olahraga, dan menggunakan obat-obatan sesuai anjuran dokter.
Penanganan akan berfokus agar tidak terbentuk gumpalan darah pada arteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.