Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 15:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Barotrauma telinga adalah suatu kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan telinga akibat perubahan tekanan.

Di setiap telinga ada tabung yang menghubungkan bagian tengah telinga ke tenggorokan dan hidung.

Tuba ini disebut tuba eustachius yang mengatur tekanan telinga.

Baca juga: Infeksi Telinga

Ketika tabung tersumbat, seseorang akan mengalami barotrauma telinga.

Penyebab

Barotrauma telinga terjadi ketika tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara di lingkungan tidak cocok, mencegah gendang telinga (membran timpani) bergetar secara normal.

Ketika pesawat naik atau turun, tekanan udara berubah dengan cepat.

Tuba eustachius sering tidak dapat bereaksi cukup cepat, yang menyebabkan gejala barotrauma telinga.

Barotrauma telinga juga dapat disebabkan oleh:

  • Selam scuba
  • Ruang oksigen hiperbarik
  • Ledakan di dekatnya, seperti di zona perang.

Seseorang juga berisiko mengalami kasus barotrauma ringan saat naik lift di gedung tinggi atau mengemudi di pegunungan.

Gejala

Gejala umum meliputi:

  • Pusing
  • Ketidaknyamanan telinga atau nyeri pada satu atau kedua telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Sensasi penuh atau tersumbat di telinga

Baca juga: 4 Penyebab Telinga Terasa Tersumbat yang Bisa Terjadi

Gejala lain dapat berkembang jika kondisinya sangat buruk atau berlangsung lama, seperti:

  • Sakit telinga
  • Perasaan tekanan di telinga (seolah-olah di bawah air)
  • Gangguan pendengaran sedang hingga berat
  • Mimisan.

Diagnosis

Cobalah tindakan perawatan di rumah terlebih dahulu. Hubungi dokter jika ketidaknyamanan tidak mereda setelah beberapa jam.

Hubungi dokter juga jika memiliki barotrauma dan gejala baru yang berkembang, terutama:

  • Drainase atau pendarahan dari telinga
  • Demam
  • Sakit telinga yang parah.

Selama pemeriksaan telinga, penyedia layanan kesehatan akan melihat sedikit tonjolan ke luar atau tarikan ke dalam gendang telinga.

Jika kondisinya parah, mungkin ada darah atau memar di belakang gendang telinga.

Barotrauma yang parah bisa terlihat mirip dengan infeksi telinga.

Perawatan

Untuk meredakan sakit atau ketidaknyamanan telinga, seseorang dapat mengambil langkah-langkah untuk membuka tuba eustachius dan meredakan tekanan, seperti:

Baca juga: 7 Penyebab Telinga Merah yang Bisa Terjadi

  • Mengunyah permen karet
  • Tarik napas, lalu hembuskan dengan lembut sambil menahan lubang hidung dan mulut tertutup
  • Menghisap permen
  • Menguap.

Saat terbang, jangan tidur saat pesawat bersiap untuk mendarat. Ulangi langkah-langkah yang tercantum untuk membuka tabung eustachius.

Untuk bayi dan anak kecil, menyusui atau menyesap minuman dapat membantu.

Penyelam scuba harus turun dan naik perlahan.

Menyelam ketika memiliki alergi atau infeksi pernapasan bisa berbahaya. Barotrauma mungkin parah dalam situasi ini.

Jika langkah perawatan diri tidak meredakan ketidaknyamanan dalam beberapa jam atau masalahnya parah, seseorang mungkin perlu menemui penyedia layanan kesehatan.

Obat-obatan tersedia untuk meredakan hidung tersumbat dan membuka saluran eustachius, seperti:

  • Dekongestan oral atau dengan semprotan hidung
  • Steroid oral atau dengan semprotan hidung.

Antibiotik bisa diperlukan untuk mencegah atau mengobati infeksi telinga jika barotrauma parah.

Jarang, pembedahan bisa jadi diperlukan jika perawatan lain tidak berhasil untuk membuka tabung.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Telinga Berdengung

Dalam prosedur ini, sayatan bedah dibuat di gendang telinga untuk memungkinkan tekanan menjadi sama dan cairan mengalir (miringotomi).

Komplikasi

Komplikasi barotrauma telinga antara lain:

  • Infeksi telinga akut
  • Gangguan pendengaran
  • Gendang telinga pecah atau berlubang
  • Vertigo.

Pencegahan

Untuk mecegah barotrauma telinga, dapat menggunakan dekongestan hidung (bentuk semprotan atau pil) sebelum ketinggian atau tekanan berubah.

Cobalah untuk menghindari perubahan ketinggian saat mengalami infeksi saluran pernapasan atas atau serangan alergi.

Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan dekongestan jika berencana untuk menyelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com