KOMPAS.com - Priapismus merupakan suatu kondisi yang menyebabkan ereksi terjadi secara terus-menerus dan dapat berlangsung selama empat jam atau lebih tanpa rangsangan seksual.
Kondisi ini terjadi ketika darah tersangkut di ruang ereksi sehingga menyebabkan kerusakan arteri yang mencegah sirkulasi darah di penis.
Priapismus yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan atau kehancuran jaringan penis dan disfungsi ereksi permanen.
Baca juga: Mengapa Pria Ereksi saat Bangun Tidur?
Ereksi penis yang normal adalah peningkatan aliran darah ke penis yang terjadi karena rangsangan fisik atau fisiologis.
Setelah stimulasi berakhir, ada penurunan aliran darah dan ereksi hilang.
Dengan priapismus, terdapat masalah dengan aliran darah ke penis yang memengaruhi cara darah mengalir masuk dan keluar dari penis.
Menurut Healthline, priapismus dapat terjadi akibat berbagai kondisi sebagai berikut:
Berdasarkan Mayo Clinic, gejala priapisme akan bervariasi tergantung pada jenis priapisme, yaitu:
Priapismus iskemik atau aliran rendah terjadi akibat darah yang terperangkap di penis.
Kondisi ini disebabkan karena darah tidak dapat mengalir keluar dari pembuluh darah penis atau terdapat masalah dengan kontraksi otot di dalam jaringan ereksi penis.
Baca juga: 2 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Perlu Diwaspadai
Priapismus iskemik merupakan jenis priapismus yang lebih umum dan memerlukan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi akibat kurangnya oksigen ke jaringan penis.
Gejala priapismus iskemik:
Priapismus non iskemik atau aliran tinggi terjadi ketika aliran darah melalui arteri penis tidak bekerja dengan baik yang umumnya disebabkan karena trauma.
Namun, jaringan penis pada jenis priapismus ini dapat terus menerima aliran darah dan oksigen.
Gejala priapismus non iskemik:
Menurut Mayo Clinic, diagnosis priapismus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Baca juga: Makin Puas di Ranjang, 5 Makanan Ini Bikin Ereksi Tahan Lama
Berdasarkan Mayo Clinic, berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi priapismus, antara lain:
Priapismus non iskemik umumnya dapat pulih tanpa pengobatan.
Baca juga: Pola Makan Juga Mempengaruhi Fungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu
Karena tidak ada risiko kerusakan pada penis, dokter mungkin menyarankan Anda untuk:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.