Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Priapismus merupakan suatu kondisi yang menyebabkan ereksi terjadi secara terus-menerus dan dapat berlangsung selama empat jam atau lebih tanpa rangsangan seksual.

Kondisi ini terjadi ketika darah tersangkut di ruang ereksi sehingga menyebabkan kerusakan arteri yang mencegah sirkulasi darah di penis.

Priapismus yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kerusakan atau kehancuran jaringan penis dan disfungsi ereksi permanen.

Baca juga: Mengapa Pria Ereksi saat Bangun Tidur?

Penyebab

Ereksi penis yang normal adalah peningkatan aliran darah ke penis yang terjadi karena rangsangan fisik atau fisiologis.

Setelah stimulasi berakhir, ada penurunan aliran darah dan ereksi hilang.

Dengan priapismus, terdapat masalah dengan aliran darah ke penis yang memengaruhi cara darah mengalir masuk dan keluar dari penis.

Menurut Healthline, priapismus dapat terjadi akibat berbagai kondisi sebagai berikut:

  • Menderita kondisi medis seperti anemia sel sabit, leukemia, atau mieloma multipel
  • Menyalahgunakan alkohol, ganja, dan obat-obatan terlarang lainnya
  • Penggunaan resep obat tertentu yang dapat memengaruhi aliran darah ke penis seperti antidepresan atau pengencer darah.

Gejala

Berdasarkan Mayo Clinic, gejala priapisme akan bervariasi tergantung pada jenis priapisme, yaitu:

Priapismus iskemik

Priapismus iskemik atau aliran rendah terjadi akibat darah yang terperangkap di penis.

Kondisi ini disebabkan karena darah tidak dapat mengalir keluar dari pembuluh darah penis atau terdapat masalah dengan kontraksi otot di dalam jaringan ereksi penis.

Baca juga: 2 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Perlu Diwaspadai

Priapismus iskemik merupakan jenis priapismus yang lebih umum dan memerlukan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi akibat kurangnya oksigen ke jaringan penis.

Gejala priapismus iskemik:

  • Ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam dan tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual
  • Batang penis kaku tetapi ujung penis lunak
  • Nyeri penis yang semakin memburuk
  • Ereksi yang tidak diinginkan dan menyakitkan dalam durasi tertentu
  • Priapismus berulang atau berkepanjangan.

Priapismus non iskemik

Priapismus non iskemik atau aliran tinggi terjadi ketika aliran darah melalui arteri penis tidak bekerja dengan baik yang umumnya disebabkan karena trauma.

Namun, jaringan penis pada jenis priapismus ini dapat terus menerima aliran darah dan oksigen.

Gejala priapismus non iskemik:

  • Ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam atau tidak terkait dengan minat atau rangsangan seksual
  • Batang penis tegak tetapi tidak sepenuhnya kaku
  • Umumnya tidak menyakitkan.

Diagnosis

Menurut Mayo Clinic, diagnosis priapismus dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Baca juga: Makin Puas di Ranjang, 5 Makanan Ini Bikin Ereksi Tahan Lama

  • Pemeriksaan riwayat medis dan gejala untuk membantu menentukan jenis priapismus
  • Pemeriksaan fisik mencakup alat kelamin, perut, selangkangan, dan perineum Anda
  • Sampel darah untuk mengukur kadar gas atau oksigen dalam darah penis yang dapat mengonfirmasi jenis priapismus
  • Tes darah, mengukur jumlah sel darah merah dan trombosit untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu
  • USG, mengukur aliran darah di dalam penis Anda yang dapat menunjukkan priapismus iskemik atau non iskemik dan mengungkapkan cedera atau kelainan yang mungkin mendasarinya
  • Tes toksikologi, mendeteksi obat-obatan yang mungkin menjadi penyebab priapismus.

Perawatan

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi priapismus, antara lain:

Priapismus iskemik

  • Dekompresi aspirasi, mengeringkan kelebihan darah dari penis yang dapat mengurangi rasa sakit, menghilangkan darah yang kekurangan oksigen dan mungkin menghentikan ereksi
  • Resep obat seperti fenilefrin mungkin disuntikkan ke penis Anda untuk menyempitkan pembuluh darah yang membawa darah ke penis sehingga meningkatkan aliran darah keluar dari penis
  • Pembedahan atau prosedur lainnya untuk mengalirkan darah dari penis jika jenis perawatan lain tidak berhasil

Priapismus non iskemik

Priapismus non iskemik umumnya dapat pulih tanpa pengobatan.

Baca juga: Pola Makan Juga Mempengaruhi Fungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu

Karena tidak ada risiko kerusakan pada penis, dokter mungkin menyarankan Anda untuk:

  • Menempatkan kompres dengan handuk dingin pada area antara pangkal penis dan anus untuk membantu mengakhiri ereksi
  • Pembedahan mungkin diperlukan untuk memasukkan bahan sementara seperti gel yang dapat menghalangi aliran darah ke penis Anda atau untuk memperbaiki arteri dan kerusakan jaringan akibat cedera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com