Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2021, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hernia femoralis terjadi ketika isi perut mendorong melalui titik lemah atau robekan pada dinding otot perut.

Gejala hernia femoral termasuk benjolan di selangkangan atau paha bagian dalam dan rasa tidak nyaman pada selangkangan.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut dan muntah pada kasus yang parah.

Baca juga: Hernia

Penyebab

Seringkali, penyebab yang jelas dari hernia femoral tidak diketahui.

Beberapa mungkin terjadi saat lahir (bawaan), tetapi tidak disadari sampai di kemudian hari.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan hernia femoral meliputi:

  • Sembelit kronis
  • Batuk kronis
  • Angkat berat
  • Kegemukan
  • Mengejan untuk buang air kecil karena pembesaran prostat.

Hernia femoralis cenderung lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Gejala

Penyintas hernia femoral biasanya memiliki tonjolan di paha atas, tepat di bawah selangkangan.

Namun, kebanyakan hernia femoralis tidak menimbulkan gejala. 

Terkadang, gejala pertama yang timbul adalah:

  • Sakit selangkangan yang tiba-tiba
  • Sakit perut
  • Mual
  • Muntah.

Kondisi tersebut dapat mengindikasikan usus di dalam hernia tersumbat. Segera cari bantuan medis jika mengalami kondisi tersebut.

Baca juga: Hernia Pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Diagnosis

Hubungi dokter atau pergi ke ruang gawat darurat segera jika:

  • Memiliki tonjolan di paha atas di sebelah selangkangan
  • Tiba-tiba mengalami rasa sakit pada hernia dan hernia tidak dapat didorong kembali ke perut menggunakan tekanan lembut
  • Mengalami mual, muntah, atau sakit perut
  • Hernia menjadi merah, ungu, gelap, atau berubah warna.

Cara terbaik untuk memastikan hernia femoral adalah dengan meminta dokter melakukan pemeriksaan fisik.

Jika ada keraguan tentang temuan pemeriksaan, USG atau CT scan dapat membantu.

Perawatan

Perawatan tergantung pada gejala yang ada pada hernia femoralis.

Jika tiba-tiba merasakan sakit di selangkangan, mungkin ada bagian usus yang tersangkut di hernia. Kondisi ini disebut hernia inkarserata.

Masalah tersebut membutuhkan perawatan segera di ruang gawat darurat, bahkan operasi.

Ketika mengalami ketidaknyamanan berkelanjutan dari hernia femoralis, bicarakan dengan dokter tentang pilihan perawatan.

Hernia sering menjadi lebih besar seiring berjalannya waktu dan tidak hilang dengan sendirinya.

Dibandingkan dengan jenis hernia lainnya, hernia femoralis lebih sering membuat usus kecil yang tersangkut di lokasi hernia.

Baca juga: Apa Penyebab Hernia?

Dokter bedah mungkin merekomendasikan operasi perbaikan hernia femoralis. Operasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan keadaan darurat medis.

Jika tidak segera menjalani operasi, ada opsi untuk mencegahnya menjadi lebih buruk:

  • Tingkatkan asupan serat dan minum cairan untuk menghindari sembelit
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan
  • Temui dokter jika mengalami kesulitan buang air kecil (pada pria)
  • Gunakan teknik mengangkat benda yang tepat.

Komplikasi

Jika hernia femoralis menjadi terperangkap, terhambat, atau tercekik, hal itu dapat menyebabkan gejala dan komplikasi tambahan.

Hernia tercekik atau kerap disebut dengan turun berok adalah situasi yang mengancam jiwa yang memerlukan perhatian medis segera.

Gejala komplikasi ini meliputi:

  • Tiba-tiba, rasa sakit yang semakin parah dan nyeri tekan yang ekstrem di sekitar hernia
  • Demam
  • Mual
  • Detak jantung cepat
  • Kulit kemerahan di sekitar tonjolan
  • Muntah.

Tanpa operasi segera, hernia femoralis tercekik dapat menyebabkan jaringan usus mati dan membusuk.

Hal ini dapat mengakibatkan infeksi yang mengancam jiwa, sehingga pengobatan segera diperlukan.

Baca juga: 5 Jenis Hernia (Turun Berok) yang Perlu Diwaspadai

Pencegahan

Sulit untuk mencegah hernia. Tapi, mengubah gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com