Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2022, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polio adalah infeksi virus yang sangat menular dan dapat terjadi dengan atau tanpa gejala.

Kondisi ini memungkinkan untuk menyebabkan kelumpuhan, masalah pernapasan, atau bahkan kematian.

Baca juga: Polio: Penyebab, Gejala, Cara Menangani dan Cara Mencegah

Penyebab

Melansir Medical News Today, polio dapat terjadi akibat:

  • Virus polio yang masuk ke lingkungan melalui kotoran seseorang yang terinfeksi
  • Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus karena polio bersifat menular.

Setelah terinfeksi, virus akan tetap berada di dalam usus dan akhirnya pindah ke aliran darah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Faktor risiko 

Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko polio, yaitu:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Anak-anak atau berusia yang sangat muda
  • Wanita hamil
  • Hidup dengan seseorang yang terinfeksi polio.

Gejala

Berdasarkan Healthline, gejala polio dapat dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu:

Polio non lumpuh

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Meningitis.

Polio lumpuh

  • Hilangnya refleks
  • Kejang parah dan nyeri otot
  • Anggota badan yang longgar dan terkulai, terkadang hanya pada satu sisi tubuh
  • Kelumpuhan mendadak, sementara atau permanen
  • Anggota badan yang tidak normal, terutama pada pinggul dan kaki

Baca juga: Penting untuk Memberantas Polio, Ini Beda Vaksin Polio IPV dan OPV

Sindrom pasca polio

  • Kelemahan otot dan sendi yang berkelanjutan
  • Nyeri otot kronis
  • Mudah lelah
  • Pengecilan otot
  • Kesulitan bernapas dan menelan
  • Sleep apnea
  • Toleransi rendah terhadap suhu dingin
  • Depresi
  • Masalah dengan konsentrasi dan memori.

Diagnosis

Menurut Healthline, diagnosis polio dapat dilakukan dengan:

  • Pemeriksaan fisik dan gejala untuk mencari gangguan refleks, kekakuan punggung dan leher, atau kesulitan mengangkat kepala saat berbaring
  • Menguji sampel tenggorokan, tinja, atau cairan serebrospinal untuk mendeteksi virus polio.

Perawatan

Berdasarkan Healthline, terdapat beberapa pilihan perawatan suportif umum untuk mengelola polio, meliputi:

  • Istirahat yang cukup
  • Obat penghilang rasa sakit
  • Obat antispasmodik untuk mengendurkan otot
  • Antibiotik untuk infeksi saluran kemih
  • Penggunaan ventilator portable untuk membantu pernapasan
  • Terapi fisik
  • Menggunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri otot dan kejang
  • Rehabilitasi paru untuk meningkatkan daya tahan paru-paru
  • Penggunaan kursi roda atau perangkat mobilitas lainnya.

Baca juga: Memahami Manfaat dan Efek Samping Vaksin Polio

Pencegahan

Melansir Medical News Today, pencegahan polio dapat dilakukan dengan:

  • Menghindari makanan atau minuman yang mungkin telah terkontaminasi oleh penderita polio
  • Memastikan untuk menerima dosis vaksin yang diperlukan
  • Sering mencuci tangan
  • Menggunakan pembersih tangan saat sabun tidak tersedia
  • Pastikan Anda hanya menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang bersih
  • Menutup mulut saat bersin atau batuk
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, termasuk berciuman, berpelukan, dan berbagi peralatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau