Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)

Kompas.com - 13/01/2022, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ARDS atau Acute respiratory distress syndrome merupakan gangguan pernapasan atau kondisi paru-paru yang parah.

ARDS menjadi salah satu kondisi emergensi yang mengancam keselamatan karena terdapat terlalu banyak cairan pada kantung udara di paru-paru.

Kondisi tersebut dapat menurunkan jumlah oksigen atau meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah Anda.

Baca juga: Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

Penyebab

Pada dasarnya, penyebab ARDS adalah kebocoran cairan dari pembuluh darah terkecil di paru-paru ke dalam kantung udara tempat darah teroksigenasi.

Selain itu, penyebab lainnya yang dapat mendasari ARDS meliputi:

  • Sepsis, infeksi serius yang meluas ke aliran darah
  • Menghirup zat berbahaya seperti asap atau bahan kimia dengan konsentrasi tinggi
  • Pneumonia berat
  • Cedera parah terutama pada bagian kepala atau dada
  • Menderita penyakit Corona virus
  • Radang pankreas.

Faktor risiko 

Sebagian besar orang yang mengembangkan ARDS sudah dirawat di rumah sakit akibat kondisi atau masalah kesehatan lainnya.

Risiko Anda mengalami ARDS akan semakin tinggi jika memiliki faktor berikut:

  • infeksi yang meluas di aliran darah
  • Memiliki riwayat alkoholisme kronis.

Gejala

Gejala ARDS dapat bervariasi dalam intensitas atau tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

Baca juga: Sistem Pernapasan: Fungsi, Organ, Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Berdasarkan Mayo Clinic, gejala ARDS termasuk:

  • Sesak napas yang parah
  • Kesulitan bernapas
  • Pernafasan yang luar biasa cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Kebingungan dan kelelahan yang luar biasa.

Diagnosis

Dilansir dari Healthline, diagnosis ARDS dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Tes darah, mendeteksi tekanan darah atau oksigen yang rendah
  • Rontgen dada atau CT scan, mendeteksi cairan di paru-paru
  • Elektrokardiogram atau ekokardiogram untuk menghilangkan kemungkinan kondisi pada jantung
  • Swab tenggorokan dan hidung
  • Pemeriksaan saluran pernapasan
  • Biopsi paru-paru untuk menyingkirkan penyakit paru-paru lainnya.

Perawatan

Berdasarkan Healthline, terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ARDS, yaitu:

  • Pemberian oksigen untuk menghindari terjadinya kegagalan organ
  • Manajemen cairan untuk membantu memastikan keseimbangan cairan dalam tubuh yang memadai
  • Resep obat termasuk obat pereda nyeri, antibiotik, atau pengencer darah
  • Rehabilitasi paru untuk memperkuat sistem pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru.

Baca juga: 6 Cara Merawat Organ Pernapasan Agar Tetap Sehat

Komplikasi

Menurut Mayo Clinic, ARDS dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut:

  • Pembekuan darah, terutama di vena dalam di kaki
  • Paru-paru kolaps
  • Infeksi
  • Jaringan parut atau fibrosis paru.

Selain itu, beberapa kasus yang pulih dari ARDS juga mengalami efek yang dapat bertahan lama seperti:

  • Masalah pernapasan
  • Depresi
  • Masalah dengan memori dan kesulitan berpikir jernih
  • Kelelahan dan kelemahan otot.

Pencegahan

Berikut langkah-langkah yang dapat ANda lakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko mengalami ARDS, antara lain:

  • Mencari bantuan medis untuk setiap trauma, infeksi, atau penyakit
  • Berhenti merokok dan hindari menjadi perokok pasif
  • Tinggalkan alkohol
  • Dapatkan vaksin flu setiap tahun dan vaksin pneumonia setiap lima tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com