Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eritema multiforme (EM) adalah kelainan kulit yang dianggap sebagai reaksi alergi terhadap obat atau infeksi.

Gejalanya adalah kulit kemerahan dan area kulit terangkat yang dapat muncul di seluruh tubuh.

Eritema multiforme lebih terlihat pada jari tangan dan kaki. Umumnya, gangguan ini disebabkan oleh virus herpes simpleks.

Baca juga: Penyebab Herpes Kulit dan Cara Mengobatinya

Penyebab

EM adalah jenis reaksi alergi. Dalam kebanyakan kasus, kondisi terjadi sebagai respons terhadap infeksi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, EM disebabkan oleh obat-obatan tertentu atau penyakit di seluruh tubuh.

Infeksi yang dapat menyebabkan EM meliputi:

  • Virus, seperti herpes simpleks yang menyebabkan luka dingin dan herpes genital (paling umum)
  • Bakteri, seperti Mycoplasma pneumoniae yang menyebabkan infeksi paru-paru
  • Jamur, seperti Histoplasma capsulatum, yang menyebabkan histoplasmosis.

Obat-obatan yang dapat menyebabkan EM meliputi:

  • NSAID
  • Allopurinol (mengobati asam urat)
  • Antibiotik tertentu, seperti sulfonamid dan aminopenisilin
  • Obat anti kejang.

Penyakit sistemik yang berhubungan dengan EM meliputi:

  • Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn
  • Lupus eritematosus sistemik.

EM sebagian besar terjadi pada orang dewasa berusia 20 hingga 40 tahun.

Orang dengan EM mungkin memiliki anggota keluarga yang juga mengalami EM.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Rasa Gatal pada Kulit

Gejala

Gejala EM meliputi:

  • Demam ringan
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Pilek
  • Nyeri
  • Kulit yang gatal
  • Sakit sendi
  • Banyak lesi kulit.

Gejala lain yang bisa terjadi di antaranya:

  • Mata merah
  • Mata kering
  • Mata terbakar, gatal, dan keluar cairan
  • Sakit mata
  • Sariawan
  • Masalah penglihatan.

EM sendiri diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan gejalanya, yakni:

  • EM minor, biasanya melibatkan kulit dan terkadang sariawan
  • EM mayor sering dimulai dengan demam dan nyeri sendi. Selain luka kulit dan luka mulut, luka dapat terjadi di mata, alat kelamin, saluran udara paru-paru, atau usus.

Baca juga: Infeksi Kulit: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan melihat gejala dan mengecek riwayat kesehatan. Untuk memastikan diagnosis, EM biasanya dites menggunalkan:

  • Biopsi lesi kulit
  • Pemeriksaan jaringan kulit dengan mikroskop.

Perawatan

EM biasanya hilang dengan sendirinya dengan atau tanpa pengobatan.

Dokter akan meminta untuk berhenti minum obat apa pun yang mungkin menyebabkan EM.

Tapi, jangan berhenti minum obat sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Perawatan eritma multiforme meliputi:

  • Obat-obatan, seperti antihistamin, untuk mengontrol rasa gatal
  • Kompres lembab dioleskan ke kulit
  • Obat pereda nyeri untuk menurunkan demam dan rasa tidak nyaman
  • Obat kumur untuk meredakan rasa tidak nyaman pada sariawan yang mengganggu makan dan minum
  • Antibiotik untuk infeksi kulit
  • Kortikosteroid untuk mengontrol peradangan
  • Obat untuk gejala mata.

Kebersihan yang baik dapat membantu mencegah infeksi sekunder.

Penggunaan tabir surya, pakaian pelindung, dan menghindari paparan sinar matahari berlebih dapat mencegah terulangnya EM.

Baca juga: 4 Fakta Tentang Kusta, Gejalanya Mirip dengan Penyakit Kulit Lain

Segera hubungi dokter jika merasakan gejala eritema multiforme.

Komplikasi

Komplikasi EM yang dapat terjadi ialah:

  • Warna kulit tidak merata
  • Kambuh, terutama dengan infeksi HSV.

Pencegahan

Asiklovir efektif sebagai metode pencegahan untuk kasus eritema multiforme berulang akibat HSV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com