Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 21:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orkitis atau radang testis adalah kondisi saat satu atau kedua testis membengkak dan terasa nyeri akibat infeksi virus.

Beberapa virus yang umum menyebabkan orkitis, yaitu:

  • gondong
  • penyakit menular seksual, seperti klamidia
  • infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih.

Gejala yang timbul pada orkitis biasanya dapat membaik seiring waktu dengan perawatan di rumah.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Testis yang Perlu Diwaspadai

Kondisi ini jarang memengaruhi kesuburan, meskipun dapat membuat testis menyusut.

Gejala

Sebagian besar kasus orkitis bersifat akut yang berarti nyeri hebat dapat terjadi secara tiba-tiba pada satu atau kedua testis.

Rasa sakit yang timbul dapat menyebar ke selangkangan (area tempat paha atas bertemu dengan perut bagian bawah).

Beberapa gejala yang dapat timbul, yaitu:

  • testis yang tampak lunak, bengkak, dan berwarna merah atau ungu
  • perasaan berat di testis yang bengkak
  • darah dalam air mani
  • demam tinggi
  • mual
  • muntah
  • sakit saat buang air kecil
  • nyeri akibat mengejan saat buang air besar
  • sakit saat berhubungan seksual.

Penyebab

Orkitis dapat disebabkan oleh infeksi dari berbagai jenis bakteri atau virus. Beberapa faktor risiko orkitis, meliputi:

  • perilaku seksual berisiko tinggi
  • berganti-ganti pasangan seksual
  • riwayat pribadi dengan gonore atau penyakit menular seksual lainnya
  • pasangan seksual yang terdiagnosis penyakit menular seksual.

Baca juga: Mengenal Blue Balls, Nyeri Testis pada Pria

Selain itu, faktor lain juga termasuk:

  • berusia di atas 45 tahun
  • penggunaan kateter Foley jangka panjang
  • tidak melakukan vaksinasi gondong
  • masalah kemih yang hadir saat lahir (bawaan)
  • infeksi saluran kemih berulang
  • pembedahan saluran kemih (bedah genitourinari)
  • BPH (benign prostatic hyperplasia) atau pembesaran prostat
  • striktur uretra (jaringan parut di dalam saluran kemih).

Diagnosis

Selain pemeriksaan fisik dan bertanya terkait riwayat medis, dokter juga mungkin akan melakukan beberapa tes di bawah ini:

  • tes darah, urinalisis, dan kultur urin untuk memeriksa infeksi bakteri dan virus, termasuk penyakit menular seksual
  • ultrasonografi untuk mengukur aliran darah di testis.

Ultrasonografi dapat membantu menyingkirkan kemungkinan penyakit torsi testis, situasi darurat yang menghambat aliran darah ke testis.

Komplikasi

Beberapa kemungkinan komplikasi orkitis, termasuk:

  • atrofi testis: orkitis dapat menyebabkan testis yang terkena menyusut
  • abses skrotum: jaringan testis terisi nanah
  • infertilitas: terkadang, orkitis dapat menyebabkan infertilitas atau produksi testosteron yang tidak memadai (hipogonadisme). Namun, komplikasi ini kecil kemungkinannya terjadi jika orkitis hanya memengaruhi satu testis
  • epididimitis kronis: peradangan pada epididimis
  • fistula pada kulit skrotum.

Baca juga: 8 Penyebab Testis Nyeri

Testis yang bengkak dengan atau tanpa rasa sakit bisa jadi merupakan kanker testis. Segera periksakan diri jika mengalami gejala tersebut.

Perawatan

Perawatan bagi orkitis dapat termasuk:

  • antibiotik jika infeksi diakibatkan oleh bakteri
  • obat antiinflamasi
  • obat antinyeri
  • istirahat di tempat tidur agar skrotum terangkat
  • kompres es pada skrotum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com