Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2022, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memiliki terlalu banyak hormon kortisol dalam waktu yang lama.

Sindrom Cushing cukup langka dan dapat terjadi akibat penggunaan obat kortikosteroid oral.

Penyakit ini paling sering menyerang orang dewasa berusia 20 hingga 50 tahun.

Baca juga: Efek Kortisol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Penyebab

Sindrom Cushing terjadi ketika pengidapnya memiliki terlalu banyak kortikosteroid dalam tubuh.

Penyakit ini biasanya dimulai dari kelenjar pituitari. Kelenjar membuat terlalu banyak hormon adrenokortikotropin (ACTH).

Hormon itu yang menyebabkan kelenjar adrenal membuat terlalu banyak kortikosteroid.

Penyebab utama lainnya adalah mengonsumsi obat steroid seperti prednison dalam waktu lama.

Penyebab lainnya ialah:

  • Kanker paru-paru tertentu
  • Tumor jinak atau kanker pada kelenjar pituitari atau adrenal
  • Gangguan endokrin yang diwariskan.

Gejala

Setiap pasien bisa memiliki gejala yang berbeda. 

Berikut adalah tanda dan gejala yang paling umum:

  • Obesitas tubuh bagian atas dengan lengan dan kaki kurus
  • Wajah bulat
  • Peningkatan lemak di sekitar leher atau punuk lemak di antara bahu
  • Kulit memerah, tipis, rapuh yang lambat sembuhnya
  • Stretch mark berwarna biru kemerahan di ketiak, perut, paha, bokong, lengan, dan payudara
  • Kelemahan tulang dan otot
  • Kelelahan parah (fatigue)
  • Tekanan darah tinggi
  • Gula darah tinggi
  • Iritabilitas dan kecemasan atau depresi
  • Ekstra pertumbuhan rambut wajah dan tubuh pada wanita
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur atau berhenti pada wanita
  • Berkurangnya gairah seks dan kesuburan pada pria.

Baca juga: Tak Hanya untu Sistem Reproduksi, Ini 4 Manfaat Hormon Estrogen

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan melihat riwayat kesehatan. Selain itu, pasien juga akan membutuhkan tes diagnosis seperti: 

  • Tes urine 24 jam untuk mengukur kadar hormon kortikosteroid
  • CT-scan
  • MRI
  • Tes supresi deksametason
  • Tes laboratorium lainnya, seperti mengecek tingkat kortisol saliva dan tingkat ACTH.

Perawatan

Perawatan sindrom Cushing bergantung pada penyebabnya.

Pada sindrom Cushing yang disebabkan oleh hipofisis, pilihan pengobatan meliputi:

  • Pembedahan untuk mengangkat tumor
  • Radiasi setelah pengangkatan tumor hipofisis (dalam beberapa kasus)
  • Terapi penggantian kortisol setelah operasi
  • Obat-obatan untuk menggantikan hormon hipofisis yang terjadi kekurangan
  • Obat-obatan untuk mencegah tubuh membuat terlalu banyak kortisol.

Pada sindrom Cushing karena tumor hipofisis, tumor adrenal, atau tumor lainnya, perawatannya ialah:

  • Pembedahan untuk mengangkat tumor
  • Obat-obatan untuk membantu memblokir pelepasan kortisol atau kemampuan sinyal kortisol jika tumor tidak bisa diangkat.

Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Hormon Endorfin Pereda Rasa Sakit dan Stres

Hubungi dokter jika memiliki gejala yang menunjukkan sindrom Cushing.

Terutama jika sedang menggunakan obat kortikosteroid untuk mengobati kondisi seperti asma, radang sendi, atau penyakit radang usus.

Komplikasi

Masalah kesehatan yang mungkin timbul dari sindrom Cushing meliputi:

  • Diabetes
  • Pembesaran tumor hipofisis
  • Patah tulang karena osteoporosis
  • Tekanan darah tinggi
  • Batu ginjal
  • Infeksi serius.

Pencegahan

Jika sedang menggunakan obat kortikosteroid, kenali tanda dan gejala sindrom Cushing.

Mendapatkan perawatan dini dapat membantu mencegah efek jangka panjang dari sindrom Cushing.

Jika menggunakan steroid inhalasi, kurangi paparan steroid dengan menggunakan spacer dan berkumur setelah menghirup steroid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com