Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2022, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artritis psoriatik adalah bentuk arthritis yang memengaruhi beberapa penderita psoriasis.

Psoriasis sendiri yaitu penyakit yang menyebabkan bercak merah pada kulit dengan sisik keperakan.

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, artritis psoriatik terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel dan jaringan sehat.

Baca juga: Awas, Stres Bisa Picu Penyakit Kulit Kronis Psoriasis

Respons imun tersebut menyebabkan peradangan pada persendian Anda serta kelebihan produksi sel-sel kulit.

Selain itu, kondisi ini dapat dikaitkan dengan:

  • Faktor genetik dan lingkungan
  • Trauma fisik atau sesuatu di lingkungan seperti infeksi virus atau bakteri.

Faktor risiko

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko artritis psoriatik, termasuk:

  • Psoriasis menjadi faktor risiko terbesar untuk mengembangkan artritis psoriatik
  • Sejarah atau riwayat keluarga
  • Usia antara 30 dan 55 tahun.

Gejala

Berdasarkan Healthline, gejala artritis psoriatik meliputi:

  • Bengkak atau sendi lunak di satu atau kedua sisi tubuh
  • Sendi terasa kaku di pagi hari
  • Jari tangan dan kaki bengkak
  • Otot dan tendon yang menyakitkan
  • Bercak kulit bersisik, yang mungkin bertambah buruk saat nyeri sendi kambuh
  • Kulit kepala terkelupas
  • Kelelahan
  • Pemisahan kuku dari dasar kuku
  • Mata merah
  • Sakit mata (uveitis).

Baca juga: Beragam Gejala Psoriasis, Penyakit Kronis yang Bikin Kulit Bersisik

Diagnosis

Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis artritis psoriatik meliputi:

  • Pemeriksaan fisik termasuk sendi,kuku, atau telapak kaki untuk mendeteksi gejala
  • Sinar X, membantu menentukan perubahan pada sendi yang terjadi pada artritis psoriatik
  • MRI, memeriksa masalah dengan tendon dan ligamen di kaki dan punggung bagian bawah
  • Tes laboratorium untuk memastikan jenis antibodi yang berada dalam darah pennderita
  • Tes cairan sendi untuk menunjukkan kondisi lainnya seperti asam urat.

Komplikasi

Berdasarkan Mayo Clinic, artritis psoriatik dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

  • Artritis mutilan yaitu bentuk radang sendi psoriasis yang parah
  • Hipertensi
  • Sindrom metabolik
  • Diabetes
  • Penyakit kardiovaskular

Perawatan

Perawatan artritis psoriatik berfokus pada pengendalian peradangan pada sendi untuk mencegah nyeri sendi atau kecacatan dan mengendalikan keterlibatan kulit.

Perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan dan area sendi yang terpengaruh.

Berdasarkan Mayo Clinic, pilihan perawatan artritis psoriatik meliputi:

Salah satu perawatan yang paling umum adalah obat resep yang disebut obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs).

Baca juga: Psoriasis: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Resep obat

  • Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk menghilangkan rasa sakit dan mengurangi peradangan
  • DMARD konvensional untuk memperlambat berkembangnya peradangan dan menyelamatkan sendi serta jaringan lain dari kerusakan permanen
  • Agen biologis atau pengubah respons biologis untuk menargetkan jalur yang berbeda dari sistem kekebalan tubuh
  • DMARD sintetis yang ditargetkan, digunakan jika DMARD konvensional dan agen biologis belum efektif
  • Resep obat oral untuk menurunkan aktivitas enzim dalam tubuh yang mengontrol aktivitas peradangan di dalam sel

Pembedahan dan prosedur lainnya

  • Operasi penggantian sendi dengan sendi buatan dari logam atau plastik apabila terjadi kerusakan sendi yang parah
  • Injeksi steroid, suntikan ke dalam sendi untuk mengurangi peradangan
  • Terapi fisik dan okupasi, dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan mempermudah Anda untuk melakukan tugas sehari-hari

Pencegahan

Anda dapat melakukan langkah berikut untuk mencegah atau meredakan gejala artritis psoriatik yaitu:

  • Pertahankan berat badan yang sehat untuk mengurangi ketegangan pada persendian
  • Berolahraga secara teratur untuk membantu sendi tetap fleksibel dan kekuatan otot
  • Berhenti merokok.
  • Batasi penggunaan alkohol
  • Istirahat dengan cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com