Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2022, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit jantung asianotik adalah cacat jantung bawaan yang terjadi sejak lahir.

Warna kulit kebiruan tidak umum terjadi pada bayi dengan kelainan jantung asianotik, meskipun hal ini dapat terjadi.

Jika terjadi warna kebiruan, biasanya saat beraktivitas bayi membutuhkan lebih banyak oksigen, seperti saat menangis dan menyusu.

Baca juga: Kenali 7 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi dan Anak

Penyebab

Para peneliti tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan cacat jantung bawaan.

Beberapa bukti telah menunjukkanpenyakit jantung asianotik terkait dengan:

  • Kromosom tidak normal
  • Genetika
  • Penyakit pada ibu selama kehamilan, seperti diabetes, fenilketonuria (kelainan darah) Penggunaan narkoba atau infeksi virus.

Jenis penyakit jantung asianotik antara lain:

  • Stenosis aorta
  • Katup aorta bikuspid
  • Defek septum atrium (ASD)
  • Kanal atrioventrikular (defek bantalan endokardium)
  • Koarktasio aorta
  • Duktus arteriosus paten (PDA)
  • Stenosis pulmonal
  • Defek septum ventrikel (VSD).

Gejala

Bayi yang lahir dengan penyakit jantung asianotik kemungkinan mengidap murmur jantung, tetapi pasien lain bisa jadi tidak memiliki tanda dan gejala pada awalnya.

Bahkan jika mereka tidak menyebabkan masalah pada awalnya, cacat ini dapat menyebabkan masalah dari waktu ke waktu.

Baca juga: 18 Jenis Kelainan Jantung Bawaan

Pengidap cacat ini sering mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), karena jantung harus memompa lebih keras untuk melakukan tugasnya.

Mereka juga dapat mengembangkan hipertensi pulmonal, tekanan darah tinggi di paru-paru.

Dan pasien akhirnya bisa mengalami gagal jantung ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi tersebut dapat menyebabkan:

  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kelelahan ekstrim
  • Sinkop (pingsan). 

Diagnosis

Penyakit jantung asianotik dapat didiagnosis dengan salah satu tes berikut:

  • Rontgen dada
  • Elektrokardiogram
  • Ekokardiogram
  • Kateterisasi jantung
  • Kateterisasi jantung kiri.

Perawatan

Penyakit jantung sianotik terkadang sembuh sendiri selama masa kanak-kanak.

Namun, pada kasus lain, cacat jantung tetap ada hingga dewasa tetapi tidak memerlukan perawatan.

Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan

Tetapi jika cacat akhirnya menyebabkan gejala, pasien akan memerlukan perawatan, seperti:

  • Prosedur kateter untuk memasang steker ke dalam cacat
  • Obat-obatan untuk membantu jantung bekerja lebih efisien atau untuk mengontrol tekanan darah
  • Pembedahan untuk menutup cacat.

Penyakit jantung asianotik dideteksi pada masa bayi.

Apabila menjalani perawatan hingga anak atau bahkan dewasa, terus temui dokter untuk perawatan lanjutan.

Komplikasi

Penyakit jantung asianotik yang bertahan hingga pengidapnya dewasa dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Infeksi jantung
  • Gagal jantung
  • Stroke.

Pencegahan

Wanita yang sedang hamil harus mendapatkan perawatan prenatal yang baik, seperti:

  • Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang selama kehamilan
  • Konsultasikan dengan dokter jika membutuhkan pengobatan tertentu
  • Lakukan tes darah di awal kehamilan
  • Wanita hamil yang menderita diabetes harus berusaha mengontrol kadar gula darahnya dengan baik.

Baca juga: Penyakit Jantung Sianotik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com