Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2022, 08:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit katup jantung adalah masalah kesehatan ketika katup jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Katup jantung terdiri dari empat bagian; katup mitral, trikuspid, pulmonal, dan aorta.

Pada penyakit ini, salah satu katup tidak terbuka dan tertutup sebagaimana seharusnya, sehingga menyebabkan aliran darah bermasalah.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Katup Jantung Bocor

Jika tidak diobati, penyakit katup jantung dapat mengancam jiwa. 

Penyebab

Penyakit katup jantung dapat terjadi saat lahir (bawaan). 

Kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa karena banyak penyebab dan kondisi, seperti infeksi dan kondisi jantung lainnya.

Masalah katup jantung meliputi:

  • Regurgitasi, tutup katup tidak menutup dengan benar, menyebabkan darah bocor ke belakang jantung 
  • Stenosis, tutup katup menjadi tebal atau kaku dan mungkin menyatu
  • Atresia, katup tidak terbentuk dan lembaran jaringan padat menghalangi aliran darah di antara bilik jantung.

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penyakit katup jantung, seperti:

  • Lansia
  • Riwayat infeksi tertentu yang dapat memengaruhi jantung
  • Riwayah bentuk-bentuk tertentu dari penyakit jantung atau serangan jantung
  • Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan faktor risiko penyakit jantung lainnya
  • Kondisi jantung saat lahir (penyakit jantung bawaan).

Gejala

Beberapa pasien penyakit katup jantung terkadang tidak memiliki gejala selama bertahun-tahun.

Baca juga: Stenosis Mitral

Ketika tanda dan gejala terjadi, keluhannya meliputi:

  • Murmur jantung
  • Nyeri dada
  • Pembengkakan perut
  • Kelelahan
  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki dan kaki
  • Pusing
  • Pingsan
  • Detak jantung tak teratur.

Diagnosis

Pemeriksaan fisik dapat memastikan beberapa gejala dari penyakit katup jantung.

Penyakit katup jantung juga dapat didiagnosis dengan beberapa tes medis, seperti:

  • Ekokardiogram (USG jantung)
  • Kateterisasi jantung (angiogram)
  • Elektrokardiogram (EKG).

Tes tambahan seperti ekokardiogram transesofageal (TEE), ekokardiogram stres olahraga, pemindaian radionuklida, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) juga dapat digunakan.

Perawatan

Penyakit katup jantung dapat diobati dengan:

  • Melindungi katup dari kerusakan lebih lanjut dengan mengurangi faktor risiko
  • Obat-obatan yang diresepkan dokter 
  • Melakukan operasi atau prosedur invasif jika diperlukan
  • Konsultasi dengan dokter jantung.

Baca juga: Regurgitasi Trikuspid

Jika memiliki gejala yang mungkin menunjukkan penyakit katup jantung, temui dokter segera.

Apabila didiagnosis mengaami murmur jantung, dokter biasanya menyarankan untuk menemui ahli jantung.

Komplikasi

Penyakit katup jantung dapat menyebabkan banyak komplikasi, seperti:

  • Gagal jantung
  • Stroke
  • Bekuan darah
  • Kelainan irama jantung
  • Kematian.

Pencegahan

Kiat pencegahan hanya dilakukan untuk melindungi katup dari kerusakan lebih lanjut.

Semua pasien penyakit katup jantung harus berbicara dengan dokter tentang peningkatan risiko terkena endokarditis infektif.

Infeksi ini bisa sangat merusak atau menghancurkan katup jantung dan bisa berakibat fatal.

Untuk mencegah endokarditis infektif, kiatnya meliputi:

  • Beritahu dokter jika memiliki penyakit katup jantung
  • Hubungi dokter jika memiliki gejala infeksi.
  • Rawat gigi dan gusi dengan baik
  • Minum antibiotik sebelum prosedur gigi, operasi besar, kecil, atau tes invasif.

Baca juga: Atresia Bilier

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com