KOMPAS.com - Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit radang paru-paru kronis yang menyebabkan aliran udara terhambat dari paru-paru.
Gejalanya meliputi kesulitan bernapas, batuk, produksi lendir (sputum) dan mengi.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang mengiritasi, paling sering dari asap rokok.
Baca juga: Berhenti Merokok, Cara Penderita Kanker Paru-paru Kurangi Risiko
Orang yang mengidap PPOK berada pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru dan berbagai kondisi lainnya.
Merokok adalah penyebab utama PPOK. Semakin sering seseorang merokok, semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena PPOK.
Tetapi beberapa orang merokok selama bertahun-tahun dan tidak pernah terkena PPOK.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bukan perokok yang kekurangan protein antitripsin alfa-1 juga dapat mengembangkan emfisema, penyakit yang berkaitan dengan PPOK.
Faktor risiko lain PPOK adalah:
Gejala PPOK bisa termasuk salah satu dari berikut ini:
Karena gejalanya berkembang perlahan, banyak orang mungkin tidak tahu bahwa mereka menderita PPOK.
Baca juga: 10 Penyebab Radang Paru-paru, Bisa dari Asap Rokok sampai Penyakit
Tes terbaik untuk PPOK adalah tes fungsi paru-paru yang disebut spirometri.
Menggunakan stetoskop untuk mendengarkan paru-paru juga dapat membantu, menunjukkan waktu ekspirasi yang berkepanjangan atau mengi.
Namun terkadang, paru-paru terdengar normal, bahkan ketika seseorang menderita PPOK.
Tes pencitraan paru-paru, seperti rontgen dan CT scan juga dapat dilakukan.
Dengan x-ray, paru-paru mungkin terlihat normal, bahkan ketika seseorang menderita PPOK.
CT scan biasanya akan menunjukkan tanda-tanda PPOK.
Kadang-kadang, tes darah gas darah arteri dapat dilakukan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah.
Jika dokter menduga pasien memiliki defisiensi antitripsin alfa-1, tes darah kemungkinan akan diperintahkan untuk mendeteksi kondisi ini.
Tidak ada obat pasti untuk mengobati PPOK.
Tetapi ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah penyakit bertambah parah.
Jika merokok, segeralah berhenti untuk memperlambat kerusakan paru-paru.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Radang Paru-paru dengan Obat dan Tindakan Medis
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati PPOK meliputi:
Dalam kasus yang parah atau selama flare-up, pasien mungkin memerlukan:
Dokter mungkin meresepkan antibiotik selama gejala kambuh, karena infeksi dapat memperburuk PPOK.
Pergi ke ruang gawat darurat apabila mengalami peningkatan sesak napas yang cepat.
Jika mengidap PPOK, penyintas berisiko memiliki masalah kesehatan lain seperti:
Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah PPOK
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.