Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2022, 08:00 WIB
Giovani Cornelia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendarahan intraserebral (ICH) atau pendarahan otak dalam, subtipe stroke, merupakan kondisi kritis di mana hematoma (pengumpulan darah) terbentuk di dalam parenkim otak dengan atau tanpa perluasan darah ke dalam ventrikel. Pendarahan ini membunuh sel-sel otak.

Pendarahan intraserebral nontraumatik terdiri 10-15 persen dari semua stroke dan berhubungan dengan morbiditas dan kematian yang tinggi.

Pendarahan intraserebral disebut juga pendarahan otak atau pendarahan intrakranial.

Baca juga: 16 Gejala Pendarahan Otak Akibat Kecelakaan

Penyebab

Ada beberapa faktor risiko dan penyebab pendarahan otak. Yang paling umum meliputi:

  • Trauma kepala: Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi orang yang berusia di bawah 50 tahun.
  • Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.
  • Aneurisma: Melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Hal ini dapat pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.
  • Kelainan pembuluh darah: Kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak mungkin muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika gejalanya berkembang.
  • Angiopati amiloid: Kelainan pada dinding pembuluh darah dan dapat menyebabkan banyak pendarahan kecil yang tidak diketahui sebelumnya dan dapat menjadi besar.
  • Gangguan darah atau pendarahan: Hemofilia dan anemia sel sabit dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah.
  • Penyakit hati: Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum
  • Tumor otak.

Tipe

Pendarahan di dalam tengkorak, tetapi di luar jaringan otak.

Otak memiliki tiga lapisan membran, disebut meninges, yang terletak di antara tulang tengkorak dan jaringan otak yang sebenarnya. Fungsi meningen adalah untuk menutupi dan melindungi otak.

  • Pendarahan epidural: Pendarahan ini terjadi antara tulang tengkorak dan lapisan membran terluar, dura mater.
  • Pendarahan subdural: Pendarahan ini terjadi antara dura mater dan membran arachnoid.
  • Pendarahan subarachnoid: Pendarahan ini terjadi antara membran arachnoid dan pia mater.

Pendarahan di dalam jaringan otak

Dua jenis pendarahan otak dapat terjadi di dalam jaringan otak itu sendiri. Pendarahan intraserebral (disebut juga pendarahan otak dan stroke hemoragik) dan pendarahan intraventrikular.

  • Pendarahan intraserebral: Pendarahan ini terjadi di lobus, pons dan otak kecil (pendarahan di mana saja di dalam jaringan otak itu sendiri termasuk batang otak).
  • Pendarahan intraventrikular: Pendarahan ini terjadi di ventrikel otak, yang merupakan area spesifik orak (rongga) tempat cairan serebrospinal diproduksi.

Baca juga: Pendarahan Otak Bisa Menyebabkan Kematian, Cegah dengan Cara Berikut

Gejala

Gejala pendarahan otak dapat bermacam-macam. Gejala tergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terdampak. Gejala cenderung berkembang secara tiba-tiba dan mungkin untuk semakin memburuk.

Gejala pendarahan otak meliputi:

  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba
  • Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
  • Kelemahan pada lengan atau kaki
  • Mual atau muntah
  • Kewaspadaan berkurang; kelesuan
  • Perubahan penglihatan
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan menulis atau membaca
  • Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
  • Kehilangan keseimbangan
  • Indera perasa yang tidak normal
  • Penurunan kesadaran
  • Kesulitan bernapas dan detak jantung tidak normal (jika pendarahan terletak di batang otak).

Diagnosis

Dokter akan memeriksa jika ada jenis pendarah otak yang dicurigai. Diagnosis yang biasanya dibuat berdasarkan hasil:

  • Evaluasi gejala fisik
  • Computed tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) atau magnetic resonance angiogram (MRA) otak. Tes pencitraan ini menentukan lokasi, luas, dan terkadang penyebab pendarahan.
  • Tes lain mungkin termasuk:
  • Elektroensefalogram, rontgen dada, dan/atau urinalisis.
  • Studi vaskular lengkap, hitung darah lengkap (CBC), dan/atau studi darah.
  • Spinal tap untuk memeriksa cairan serebrospinal yang mengelilingi otak.
  • Dalam beberapa kasus, angiografi konvensional dapat dilakukan untuk mengidentifikasi aneurisma atau malformasi arteriovenosa.

Baca juga: 8 Akibat Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Perawatan

  • Pemantauan dan tindakan pendukung sesuai kebutuhan
  • Pengendalian faktor risiko
  • Terkadang perawatan untuk membantu mengobati pembekuan darah
  • Terkadang operasi untuk menghilangkan darah yang terkumpul

Orang dengan pendarahan intraserebral biasanya dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Pengobatan pendarahan intraserebral berbeda dengan pengobatan stroke iskemik. Antikoagulan (seperti heparin dan warfarin), obat trombolitik, dan obat antiplatelet (seperti aspirin) tidak diberikan karena akan memperburuk pendarahan.

Jika orang yang menggunakan antikoagulan mengalami stroke hemoragik, orang tersebut mungkin memerlukan perawatan yang membantu pembekuan darah, seperti:

  • Vitamin K, biasanya diberikan secara intravena
  • Transfusi trombosit
  • Transfusi darah yang sel darah dan trombositnya telah dikeluarkan (plasma beku segar)
  • Suatu larutan yang mengandung faktor pembekuan dan protein lain yang membantu pembekuan darah (konsentrat komplek protrombin)
  • Tekanan darah tinggi hanya diobati hanya jika sangat tinggi.

Komplikasi

Seberapa baik pasien merespons perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan.

Baca juga: Pendarahan Otak, Apa Bisa Sembuh?

Beberapa pasien sembuh total.

Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk stroke, kehilangan fungsi otak, kejang, atau efek samping dari pengobatan atau perawatan.

Kematian merupakan kemungkinan, dan dapat dengan cepat terjadi meskipun telah ditangani perawatan medis segera.

Pencegahan

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko meliputi:

  • Kontrol tekanan darah
  • Menurunkan kadar kolesterol
  • Menurunkan berat badan berlebih
  • Batasi alkohol dan berhenti merokok
  • Makan makanan yang sehat
  • Lakukan olahraga secara teratur
  • Kontrol kadar gula darah jika menderita diabetes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com