Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2022, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi usus adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau parasit yang menyerang area usus.

Infeksi usus terkadang disebut infeksi gastrointestinal, atau gastroenteritis.

Infeksi usus dapat menyebabkan diare, muntah, dan banyak gejala tidak menyenangkan lainnya.

Baca juga: Apakah Sindrom Infeksi Usus (IBS) Bisa Sebabkan Anemia?

Penyebab

Ada tiga jenis utama infeksi usus atau infeksi gastrointestinal berdasarkan penyebabnya, yakni:

  • Bakteri
  • Virus
  • Parasit.

Ketiga mikroorganisme tersebut dapat membuat infeksi ke manusia melalui:

  • Makan atau minum air atau makanan yang terkontaminasi (sering disebut keracunan makanan)
  • Bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi seperti peralatan makan, keran, mainan, atau popok.

Gejala

Beberapa gejala umum infeksi usus meliputi:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut kram
  • Demam
  • Sakit kepala.

Beberapa pasien juga mendapati darah di tinja mereka, biasanya kasus seperti ini menyerang pada pasien yang mengalami infeksi disentri.

Baca juga: Memahami Penyebab dan Gejala Infeksi Usus Buntu

Darah dalam tinja dapat disebabkan oleh bakteri atau parasit, tetapi bisa menjadi tanda sesuatu kondisi yang lebih serius.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyebab gejala infeksi usus, dokter biasanya mengajukan beberapa pertanyaan dan memeriksa tubuh.

Dokter dapat melakukan beberapa tes, seperti:

  • Tes feses (mengambil sampel tinja)
  • Tes darah
  • Endoskopi (seperti kolonoskopi) untuk melihat ke dalam saluran pencernaan.

Perawatan

Mayoritas kasus infeksi usus hilang setelah beberapa hari.

Tetapi penting untuk minum banyak cairan, seperti air mineral dan minuman rehidrasi oral untuk menghindari dehidrasi.

Diare menyebabkan banyak cairan hilang dari tubuh, jadi berikan perhatian khusus pada orang-orang yang rentan seperti yang sangat muda, yang sangat tua, dan yang kesehatannya buruk.

Beberapa orang membutuhkan antibiotik untuk infeksi usus yang disebabkan oleh parasit dan bakteri.

Jika gejala berlanjut, segera temui dokter.

Baca juga: 4 Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus (IBS)

Buat janji bertemu dokter jika memiliki:

  • Gejala parah
  • Suhu tinggi (demam)
  • Darah atau lendir di tinja
  • Diare yang berlangsung lebih dari 2 atau 3 hari
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan atau tidak banyak buang air kecil.

Jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan mengalami diare, segera temui dokter.

Anak-anak harus dirujuk ke unit gawat darurat jika:

  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (tidak buang air kecil, pucat, mata cekung, tangan atau kaki dingin atau sangat rewel)
  • Tidak bisa menahan buang air
  • Mengalami sakit perut yang sangat parah
  • Tampak tidak sehat, seperti kurang responsif, tidak makan dengan baik atau demam.

Komplikasi

Infeksi usus dapat menyerang siapa saja kapan saja.

Infeksi dapat menyebabkan banyak ketidaknyamanan dan bahkan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti:

  • Robekan di usus besar
  • Perdarahan hebat
  • Dehidrasi berat
  • Kanker usus besar
  • Radang otak (ensefalitis) atau radang selaput otak (meningitis)
  • Kejang
  • Gagal ginjal
  • Radang pankreas (pankreatitis)
  • Penurunan kadar gula darah dan elektrolit darah
  • Sindrom Guillain- Barré
  • Radang sendi reaktif (Sindrom Reiter)
  • Sepsis.

Baca juga: Komplikasi Iritasi Usus Besar yang Bisa Berakibat Serius

Pencegahan

Banyak infeksi usus dapat dicegah dengan menjaga makan dan minuman melalui praktik kebersihan yang baik.

Tips berikut dapat mencegah infeksi usus:

  • Masak makanan seperti daging dan telur dengan matang
  • Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum menyentuh makanan
  • Saat bepergian ke negara dengan sanitasi buruk, gunakan air kemasan hanya untuk minum dan membersihkan gigi, serta hindari es dan makanan mentah
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki infeksi usus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com