Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Neuropsikiatri & Revitalisasi Karmel, Atasi Gangguan Tidur dan Ngorok

Kompas.com - 11/01/2008, 00:46 WIB

MENDENGKUR merupakan tanda adanya sumbatan di sebagian jalan nafas atas. Pada kasus yang berat, seperti obstructive sleep apnea (OSA) akan mencetuskan penyakit tekanan darah tinggi, jantung dan stroke. Klinik Neuropsikiatri & Revitalisasi Karmel menawarkan terapi bagi pengorok dan penderita gangguan tidur, supaya pasangan tidak terganggu lagi.

Dewasa ini telah dikenal sekurang-kurangnya 84 jenis gangguan tidur, seperti mengorok, sleep apnea, sleep walking, sleep talking, narcolepsi, insomnia dan sebagainya. Kebanyakan orang yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan gangguan tidur tidak menyadarinya. Tapi akhirnya mereka harus tahu  bahwa penyakit yang diderita sebenarnya disebabkan oleh gangguan tidur.

Oleh karena itu Klinik Neuropsikiatri Karmel telah membentuk suatu tim terpadu yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis saraf, psikiater, ahli paru, ahli THT serta perawat.

"Tidur bukanlah sekadar istirahat dari keseharian kita, tetapi suatu proses aktif yang melibatkan kita memasuki  alam dengan beberapa fase yang amat komplek. Maka tidur amat penting untuk pemulihan kesehatan mental dan fisik kita," ujar Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S, ahli saraf di klinik Karmel.

Menurutnya ketika seseorang tidur, otot-otot lebih rilek dibanding ketika orang sedang bangun, termasuk otot-otot yang perlu untuk pernafasan. Pada sebagian orang, otot-otot tenggorokannya rilek melampaui batas ketika  dia tidur, dan hal ini akan mengurangi atau secara total menghalangi aliran udara ke paru-paru.

Sebagian lagi, otot-otot rilek secara normal tetapi karena ada penyempitan sebagian atau secara total pada jalan nafas di tenggorokan, maka terjadilah obstruksi udara yang masuk ke paru-paru. Jenis sleep apnea ini dinamakan obstructive sleep apnea.
 
Bila kasusnya terdapat pada bagian lain, seperti otak yang mengendalikan pernafasan ketika tidur, dan nampaknya otak itu lupa untuk mengeluarkan perintah kepada otot-otot yang perlu untuk pernafasan ketika orang tersebut tidur, maka sleep apnea akibat kelupaan otak ini disebut central sleep apnea (CSA).

Bisa Stroke
"Diperkirakan sekitar 10-30 persen orang dewasa mengorok, walaupun mereka tidak mempunyai gangguan kesehatan yang serius. Sekitar 5 dari setiap 100 orang yang mengorok berusia pertengahan, dan berat badannya berlebihan. Mereka inilah yang cenderung mengalami OSA," ujar Dr. Hermawan.

Keadaan orang dengan OSA akan amat terancam jiwanya. Karena orang itu akan mengalami sleep apnea tidak bernafas dengan baik ketika tidur, sehingga kekurangan oksigen dan tidurnya tidak baik.

leep apnea ini akan mengakibatkan rasa kantuk di siang hari serta bisa mengakibatkan penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, serangan jantung dan stroke. Makanya bila sangat kuat ngoroknya pada setiap kali tidur, apalagi ngorok tetap terjadi pada segala posisi, Anda harus mewaspadai serta secepatnya memeriksakan diri.

Tahap Pemeriksaan
Untuk mengetahui apakah Anda memang menderita gangguan tidur dan apa jenis gangguan tidur yang Anda alami serta tindakan pengendalian atau pengobatan yang tepat, harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh, ketika Anda sedang tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com