Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Penggelontor Gangguan Prostat

Kompas.com - 23/01/2008, 21:25 WIB

Organ reproduksi pria yang sering bermasalah adalah kelenjar prostat. Kelenjar yang terletak di antara kantong kemih dan saluran kemih keluar (uretra) ini memang cuma sebesar biji kenari. Namun, sekali mengalami gangguan, bukan main akibatnya.

Berat kelenjar yang mengelilingi saluran uretra ini pada laki-laki normal lebih kurang 20 gram. Fungsinya sebagai penghasil cairan semen (air mani) yang menjaga sperma agar tetap hidup.

Ketika pria mencapai usia pubertas, kelenjar prostat mulai membuat cairan mani. Seiring bertambahnya usia, pria dapat mengalami gangguan prostat seperti pembesaran, peradangan, bahkan kanker. Hal itulah yang bisa menyebabkan kematian.

Dr. Johan Wibowo, Sp.BU, dari Bagian Urologi RS Omni Medical Center, Jakarta, menjelaskan ada tiga jenis gangguan pada prostat. Pertama, pembesaran prostat jinak (PPJ). Gangguan ini merupakan kondisi pertumbuhan kelenjar prostat yang berlebihan.

PPJ dapat menekan uretra (saluran kemih bagian luar), sehingga terjadi penyempitan uretra. Hal ini memengaruhi aliran urin dan selanjutnya dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sekitar 20 persen lelaki pada usia 50 tahun pernah mengalami pembesaran prostat, dan pada usia 80 tahun kemungkinannya mencapai 90 persen!

Secara umum terdapat dua faktor utama yang memengaruhi penyebab gangguan ini, yakni bertambahnya usia dan berfungsinya sel leydig pada testis sebagai penghasil hormon androgen utama, yaitu testosteron. Perubahan testosteron menjadi dehidrostestosteron (DHT) di dalam sel prostat menjadi faktor masuknya DHT ke dalam inti sel prostat yang dapat menyebabkan inskripsi pada RNA, sehingga terjadi pembentukan protein yang menyebabkan sel prostat bertambah banyak.

Beberapa penelitian pada hewan membuktikan hormon estrogen berperan pada permulaan proses PPJ. Hormon estrogen ini berasal dari perubahan testosteron menjadi estrogen dengan bantuan katalizator enzim aromatase yang terjadi pada jaringan lemak.

Seseorang yang mengalami pembesaran prostat menunjukkan sejumlah gejala yang berkaitan dengan pengeluaran air seni, yakni pancaran kencing lemah, kencing tak lampias, kencing terputus-putus, saat mulai kencing lama, sering kencing, kencing harus terburu-buru, ngompol atau kencing menetes, kencing di malam hari lebih dari dua kali.

Deteksi Dini
Kedua, radang prostat (prostatitis). Kelenjar prostat dapat terinfeksi oleh bakteri dan meradang serta membengkak, sehingga menimbulkan rasa sakit. Radang prostat dapat terjadi seketika serta bersifat akut atau kronis.

Lebih dari 35 persen pria berumur 50 tahun ke atas menderita radang prostat. Hal ini paling umum pada pria yang mengalami radang saluran kemih secara berulang-ulang. Sekitar 80 persen pria dengan gangguan ini disebabkan oleh bakteri Escherichia coli, dan sisanya oleh bakteri Klebsiella, Enterobakteri, Pseudomonas, Streptokokkus, dan Stafilokokkus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com