Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Gigi Jangan Lupa Gusi

Kompas.com - 23/01/2008, 21:51 WIB

Dokter percaya, sakit gigi bukanlah penyakit mematikan. Namun, lengah sedikit saja dalam merawatnya, musibah yang tak diharapkan bisa terjadi. Untuk menjaga kesehatan gigi, jangan lupakan kebersihan gusi.

Tanpa kita sadari, miliaran bakteri sebenarnya selalu siap merusak gusi kita. Menurut American Dental Academy, bila Anda merasakan ada bagian gusi yang sering mengalami pendarahan atau sangat sensitif, misalnya saja gusi di bagian gigi taring, keduanya bisa menjadi tanda adanya penyakit gusi.

Dikatakan, sekitar 80 persen penduduk Amerika mengalami salah satu bentuk gangguan gusi, mulai dari peradangan ringan hingga infeksi yang sering kambuh (gingivitis). Bila derajat ini sudah dilewati, gangguan demam akan sangat dekat.

Repotnya, gangguan gusi umumnya tak diketahui kapan akan datang. Ini karena ketimbang gigi, umumnya kita kurang memperhatikan gusi sampai, tahu-tahu sudah bermasalah.

“Rasa sakit biasanya merupakan indikator pertama gusi bermasalah. Namun, kalau rasa sakit itu sudah kelewat sangat, derajat keparahannya biasanya sudah tinggi,” tutur Michael Rethman, presiden American Academy of Periodontology.

Penyakit Sistemik
Bagaimana ini terjadi, menurut Rethman, karena bakteri di mulut ada yang sanggup menghindar dari penyikatan gigi yang setiap hari kita lakukan. Bakteri itu bersembunyi, menggantung di dalam kulit yang disebut sulkus, yaitu tempat bertemunya gigi dan gusi.

Ketika bakteri itu menarik kawanannya sehingga menumpuk, plak tak berwarna dan lengket pun terbentuk. Dalam waktu kurang dari satu hari, plak itu bisa mengeras menjadi tartar yang melekat sedemikian erat pada gigi. Hanya dokter yang menggunakan peralatan tajam saja yang sanggup membersihkan dengan cara mengoreknya.
 
Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri sendiri pada gilirannya menyebabkan peradangan. Sebelum kita menyadari peradangan itu menjadi semakin kronis, infeksi derajat rendah yang disebut gingivitis sudah terjadi.

Bila dibiarkan begitu saja tanpa dirawat, gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis di mana gangguan yang sesungguhnya dimulai. Pada tahap ini lapisan kecil kulit di gusi tempat bakteri bersarang semakin tertarik menjauh dari gigi dan menciptakan celah di sepanjang akar gigi, sehingga tak cuma gigi, bahkan tulang yang menjadi landasan pun menjadi sangat rentan terkena infeksi. Pada kondisi ini pula kedudukan gigi menjadi goyang atau bahkan tanggal.

Perkembangan buruk itu tak cukup berhenti di dalam mulut. Peradangan kronis yang dipicu oleh periodontitis itu diyakini bisa menjalar ke seluruh tubuh yang meningkatkan risiko seseorang untuk didatangi penyakit yang lebih mematikan termasuk diabetes, serangan jantung, dan stroke. Sebelum itu terjadi, rawatlah gusi mulai sekarang juga.

Strategi Mengalahkan Bakteri
Dengan kondisi kesehatan mulut yang memperlihatkan tanda-tanda penyakit sistemik sebagaimana diutarakan di atas, menjaga kesehatan gusi menjadi strategi penting. Berikut ini sejumlah cara yang disajikan Alternative Medicine untuk menjaga kesehatan gusi:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com