Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viagra untuk Otak

Kompas.com - 23/01/2008, 22:12 WIB

Kendati otak terpelihara baik, cemaran bisa juga mendera dari luar, dengan akibat yang lebih kurang sama. Radikal bebas yang membanjir dari udara, menu harian, dan gelombang elektromagnetik (telepon seluler, medan listrik, gelombang dari oven, layar monitor, dan alat elektronik lainnya) kian merongrong kehidupan orang modern. Ketajaman mental bisa menurun olehnya. Akibatnya, kemampuan mengingat, belajar, perhatian, konsentrasi, dan pengambilan keputusan, menjadi tidak lagi tajam.

Otak juga memerlukan pasokan zat gizi yang lengkap, khususnya zat besi, trace element selenium, selain grup vitamin B, dan omega-3 (DHA). Anemia kekurangan zat besi bisa menurunkan ketajaman kognitif, selain bisa terjadi gangguan mood, kecemasan, rasa letih berlebihan bila otak kekurangan mineral selenium.

Nootropics
Sudah disebut di atas, agar otak tetap bekerja normal diperlukan aliran darah otak yang optimal, dan pasokan oskigen dan makanan otak yang cocok. Dengan perkataan lain, metabolisme otak ditingkatkan.

Dari sekian temuan tentang makanan yang diperlukan otak, ternyata lebih sepuluh zat vital yang kedapatan sangat berperan, di antaranya phosphatidylserine yang selain meningkatkan fungsi kognitif, rasa sejahtera dan tampilan perilaku normal pun dibangkitkan. Dengan zat itu ketajaman mental meningkat.

Khasiat yang sama juga diperoleh dari zat vinpocetine (dari kecambah tanaman voaconga) yang banyak digunakan untuk kepikunan usia lanjut, yang kerjanya meningkatkan aliran darah ke otak, selain memperbaiki transpor gula ke sel otak. Lalu, ditemukan pula ginkgosides A-D dari daun ginkgobiloba yang berkhasiat meningkatkan aliran darah otak, selain memperbaiki impuls saraf otak.

Kita juga mengenal phenylalanine, bahan pembuat beberapa jenis neurotransmitter. Sementara carnitine diyakini sebagai antioksidan penghambat penuaan otak dan memacu beberapa neurotransmitter. Zat hydergine kedapatan juga mampu meningkatkan aliran darah otak.

Bahan-bahan di atas tergolong nootropics atau pemacu fungsi otak, dan kini kian banyak dimanfaatkan sebagai suplemen, selain dijadikan ”obat” karena berkhasiat meningkatkan aliran darah otak, sekaligus pemasok makanan yang cocok buat otak, yang berarti meningkatkan metabolisme otak.

Tak Cukup Red-Pill
Riset ihwal bagaimana memori dibentuk di otak sudah berhasil dilacak. Ternyata beberapa zat berperan dalam pembentukan memori di otak. Periset Eric Kendel, penerima Nobel tahun 2000 (Memory Pharmaceutical) berhasil melacak kemampuan memori otak pada tingkat molekuler. Ia menemukan, ternyata zat AMP (Adenosinemonophosphate) memegang peran utama dalam pembentukan memori.

Lebih lanjut diketahui kalau jenis CREB (C-AMP response element binding protein) persisnya sebagai zat pembentuk memori. Lebih delapan buah perusahaan farmasi kemudian berlomba menciptakan zat pintar ini, sebagai kontraktor utama pembentukan ingatan pada otak manusia.

Sebetulnya sudah sejak tahun 50-an mulai ditelusuri kemungkinan menciptakan ”obat” untuk mengatasi kehilangan memori otak akibat bertambahnya umur (age-related memory loss). Dari sana tercipta beberapa obat baru untuk menanggulangi kasus Alzheimer. Menyusul kemudian golongan obat piracetam, amiracetam, oxiracetam, pramiracetam sebagai peningkat spesifik kemampuan kognitif otak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com