Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun Buta, Masih Bisa Merespons Cahaya

Kompas.com - 30/01/2008, 17:30 WIB

JAKARTA, RABU - Beberapa spesies ikan yang hidup di dalam gua yang gelap, kehilangan fungsi organ penglihatannya, ditandai dengan hilangnya bagian berawarna hitam dan tinggal tersisa bagian mata berwarna putih. Namun, siapa menyangka bahwa ikan-ikan tersebut ternyata masih bisa merespons cahaya.

Temuan ini terungkap tanpa sengaja saat Masato Yoshizawa, peneliti dari Universitas Maryland, AS, mempelajari ikan gua Astyanax mexicanus yang hidup di Meksiko. Ikan tersebut diyakini masih berkerabat dengan ikan permukaan namun mengalami seleksi alam sejak sekitar satu juta tahun lalu sejak bertahan hidup di dalam gua.

Ikan yang berkembang menjadi albino, tanpa zat pigmen, itu kelihatan seperti tak lagi memiliki mata. Lapisan kulit tipis menutupi bagian mata yang sudah tidak berfungsi lagi.

Namun, Yoshizawa terkejut saat ikan tersebut merespons bayangan yang jatuh ke matanya dengan berenang ke permukaan. Ia tanpa sengaja menyadari hal tersebut saat memindahkan mangkuk berisi larva-larva ikan.

Setelah dipelajari bersama koleganya, William Jeffrey, ikan dewasa memang kehilangan fungsi mata. Namun, pada tahap embrio, struktur mata sebenarnya tetap berkembang. Meskipun demikian, akhinya mengalami degradasi saat ikan tumbuh dewasa.

Kelenjar pineal

Larva ikan tidak memiliki molekul-molekul pigmen yang peka terhadap cahaya. Namun, kedua peneliti menemukan molekul-molekul sejenis pada kelenjar pineal di otaknya.

Kelenjar pineal adalah bagian otak yang umumnya ditemukan pada hewan-hewan bertulang belakang. Organ tersebut berfungsi mengendalikan siklus biologis siang dan malam. Saat kelenjar tersebut diambil, ikan tak lagi merespons bayangan.

Mengapa kemampuan merespons cahaya masih bertahan setelah organ penglihatannya mati masih belum dapat dipastikan. Mungkin karena gua tak sepenuhnya gelap atau sesekali ada cahaya masuk saat bagian atasnya terbuka.

Alasan lain, ini merupakan kompensasi masih adanya organ tersebut. Tanpa mata, ikan masih bisa hidup, namun tanpa kelenjar pineal bisa fatal.  Sebab, kelenjar pineal juga menghasilkan melatonin, hormon utama yang berepran dalam reproduksi dan pertumbuhan.  

"Saat larva merespon bayangan dari objek yang bergerak, mislanya daun, ia bersembunyi di bawahnya sebagai tempat perlindungan, mungkin untuk menghindari predator," kata Yoshizawa yang melaporkan penelitian ini dalam Journal of Experimental Biology edisi 18 Januari. Kemampuan merespon cahaya menjaga larva ikan tumbuh hingga dewasa.(LIVESCIENCE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com