Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Bisa Jadi Sahabat Penderita Diabetes

Kompas.com - 04/02/2008, 18:16 WIB

SEJAK berabad-abad lalu anjing dikenal sebagai binatang paling setia pada majikannya. Insting dan kemampuannya pun kerap dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan manusia mulai dari tugas ringan seperti menuntun orang buta hingga mengendus zat tertentu seperti narkoba atau bahan peledak.

Kemampuan anjing pun kini mulai dikembangkan untuk kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan. Di Amerika Serikat misalnya, binatang setia ini sekarang banyak dilatih indra penciumannya untuk mengawasi kadar gula darah para penderita diabetes. 

Berdasarkan data Asosiasi Diabetes Amerika, lebih dari  20 juta anak dan orang dewasa di AS mengidap diabetes. Akibat penyakit ini, tubuh mereka tidak cukup memproduksi insulin, hormon yang dibutuhkan untuk mengubah gula, tepung dan makanan lain menjadi energi. Penderita diabetes harus memeriksakan kadar gula darah mereka secara teratur setiap hari. Bahkan pemeriksaan terkadang harus dilakukan tengah malam guna mencegah terjadinya peningkatan atau penurunan ekstrim yang berujung pada kegagalan organ.

Peran anjing dalam membantu serta memberi peringatan dini sebenarnya telah terlihat. Setidaknya dua organisasi di AS telah sukses melatih anjing dalam mendeteksi rendahnya kadar glukosa. Tetapi yang menjadi persoalan kini adalah para ahli belum dapat mengungkap bukti ilmiah bahwa anjing benar-benar dapat dijadikan acuan bagi penderita diabetes dalam mendeteksi penurunan kadar gula darah yang membahayakan .

Para peneliti dari Queen's University di Belfast, Irlandia Utara, misalnya, kini tengah berupaya keras mengungkap bukti-bukti ilmiah tersebut. Yang menjadi perhatian mereka adalah sinyal atau isyarat apa yang diterima anjing sehingga isyarat ini dapat dilatih dan dikenalkan sebagai sistem baku bagi peringatan dini bagi penderita diabetes. 

"Laporan bersifat anekdot memang menunjukkan bahwa beberapa ekor anjing dapat memberi peringatan dini akan terjadinya hipoglikemia dengan menggunakan indra penciuman mereka untuk mengetahui bahwa kadar gula darah majikannya sedang menurun," ungkap pimpinan peneliti dan profesor psikologi, Deborah Wells.

Soal sinyal atau isyarat ini juga menjadi perhatian Mark Ruefenacht, pendiri Dogs for Diabetics, di Concord, California. Menurutnya, isyarat apa persisnya yang ditangkap anjing ketika seseorang mengalami kadar rendah gula darah masih menjadi sebuah misteri.

"Kami hanya belum dapat menemukan  jawaban yang tepat . Setiap kali kami pikir sudah mempunyai jawabannya namun sebenarnya belum," ujar Ruefenacht.

Ruefenacht, yang juga penderita  diabetes, merintis organisasi Dogs for Diabetics tiga tahun lalu. Organisasi ini sekarang tengah berupaya mengidentifikasi aroma atau abu yang memungkinkan anjing bisa memberikan peringatan dini  dengan dukung laboratorium  forensik

Ruefenacht mendirikan organisasi tersebut setelah terinspirasi oleh salah satu anak anjing miliknya. Anjing tersebut membangunkan ia di suatu malam di mana Ruefenacht rupanya lupa mengecek kadar gula darahnya sebelum tidur.  Ruefenacht berpikir bahwa dirinya telah mengalami semacam seizure atau kejang yang mengingatkan anak anjing tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com