Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menekan Karyawan Obesitas di Perusahaan

Kompas.com - 28/02/2008, 21:49 WIB

BERLEBIHNYA berat badan atau obesitas bukan saja membuat penampilan menjadi tidak sedap dipandang, tetapi menimbun penyakit. Ada banyak penyakit yang bisa ditimbulkan karenanya seperti stroke, jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan kolesterol.

Anda bisa membayangkan bagaimana seandainya dalam satu perusahaan, banyak karyawannya yang mengalami obesitas. Kegemukan atau obesitas sekarang lebih cenderung dianggap sebagai penyakit dan bukannya merupakan gejala. 

Karena itu, tentu saja perusahaan yang menampung karyawan dengan berat badan berlebih pasti akan berhadapan dengan satu masalah, biaya yang bakal berlebih akibat kegemukan yang dialami para karyawannya.

Menurut Dr. Samuel Oetoro, M.S. SpGK, karyawan obesitas lebih sering mempunyai masalah khususnya biang kesehatan dibanding karyawan dengan berat normal. Karena kesehatannya bermasalah, otomatis tingkat absensi meningkat sehingga poduktivitas menurun, kata Samuel.

Selain masalah absensi, perusahan juga bakal mengeluarkan biaya tambahan  karena berkewajiban memberikan biaya kesehatan. Karenanya, perlu dicari cara untuk mengatasi masalah ini. World Health Organization (WHO) merekomendasikan cara tepat untuk menurunkan berat badan dengan tiga cara yaitu menerapkan diet dan pola hidup sehat, olahraga, perubahan perilaku dan pengobatan.

Berdasarkan rekomendasi tersebut, sebuah perusahaan farmasi ternama PT. Roche Indonesia, membagikan salah satu program promosi kesehatan untuk karyawan yang disebut Roche Against Obesity Amongst Employees (RISTY).

RISTY adalah salah satu program promosi kesehatan di tempat kerja yang bertujuan membantu karyawan obesitas mengatasi berat badannya sehingga lebih sehat dan dapat meningkatkan produktifitas karyawan lewat edukasi dan olahraga bersama.

Menurut Ida Sumarsono, Head of Human Resorces PT. Roche Indonesia, program promosi kesehatan di tempat kerja ini memberikan keuntungan lebih dari sekedar manfaat ekonomi, yakni meningkatnya produktifitas. Dalam skala luas program ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk kesehatan karyawan dan juga meningkatkan reputasi perusahaan.

RISTY diawali dengan seleksi karyawan berdasarkan indeks massa tubuh, kadar gula darah dan kolestrol. Namun karena program ini menggunakan obat-obatan dengan proses kimia, maka sangat tidak dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui, penderita gangguan empedu serta orang yang hipersensitive terhadap obat penurun berat badan yang digunakan.

Setelah seleksi, selama 4 minggu pertama karyawan melakukan diet dengan  latihan fisik ringan seperti jalan kaki minimal 30 menit setiap hari. Setelah itu karyawan melakukan uji berat badan untuk melihat apakah berat badan sudah menghilang lebih dari 2 persen atau belum. Obat penurun berat badan mengandung sat aktif Orlistat 120 mg kemudian diberikan selama tiga bulan.

Setelah itu, berat badan akan diukur kembali untuk evaluasi. Jika sudah mencapai target, kurang lebih 5 persen dari berat badan keseluruhan, karyawan akan diminta untuk mengkonsumsi kembali obat tersebut selama tiga bulan ke depan. Selanjutnya pola makan sehat dan olahraga ringan dianjurkan untuk dijalani.

Olahraga ringan dilakukan bersama-sama di area sekitar kantor dengan cara, naik turun tangga, jalan santai, yoga, futsal dan penggunaan alat. Selain menumbuhkan rasa kebersamaan, kegiatan ini juga dapat menjadi pemicu persaingan pribadi untuk berlomba mendapatkan tubuh ideal.

Menurut Dr. Damuel, program ini terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan terutama terkait dengan penurunan resiko terjadinya berbagai penyakit. “Pihak perusahaan hendaknya melakukan program ini di perusahaannya. Karena selain memberikan kesejahteraan kesehatan bagi karyawan, program ini juga dapat meningkatkan produktivitas kerja perusahaan,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com