Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.691 Penduduk Babel Terkena TBC

Kompas.com - 17/03/2008, 18:42 WIB

PANGKALPINANG, SENIN - Jumlah penderita TBC di Babel diperkirakan mencapai 1.691 orang. Dari perkiraan tersebut, Dinas kesehatan Babel menargetkan cakupan penemuan kasus baru mencapai 70 persen dari jumlah yang diperkirakan. Hal ini dikatakan Kasubdin P2 PL Dinkes Babel, Hastuti, saat ditemui Bangka Pos, Senin (17/3).

"Perkiraan penderita TBC itu, cara hitungnya adalah setiap 100 ribu penduduk diperkirakan ada 160 orang penderita positif TBC dari hitungan itu, dengan jumlah penduduk Babel yang ada," katanya.

Untuk itu, jelas Hastuti, pihaknya akan berupaya melaksanakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse), baik itu di tingkat provinsi, kabuapten/kota maupun di seluruh pukesmas yang ada di Babel serta akan melakukan ekspansi dalam perluasan pelayanan dengan kerja sama dengan rumah sakit.

"Untuk rumah sakit yang sudah berjalan strategi DOTS dan sudah melatih petugasnya seperti rumah sakit umum Pangkalpinang, Sungailiat dan Tanjung Pandan.Sedangkan rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan Medika Stania, Bhaktiwara dan juga Unit klinik kecil lainnya," ungkap Hastuti seraya mengakui tidak semua tercover program DOTS.

Sebelumnya, penemuan kasus baru penderita TBC untuk tahun 2007 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini, jelasnya bukan kasusnya semakin banyak tetapi penemuan kasus yang meningkat. "Tahun 2007 sudah sebanyak 821 penderita, sebelumnya tahun lalu baru 785 penderita yang terdeteksi oleh kita," ujar Hastuti.

Hastuti menambahkan, penyakit TBC ini, menular dari kuman Myco Bacterium Tuberkulosis dari kontak langsung droplate atau titik ludah air liur orang yang sakit yang terhirup oleh orang yang sehat. (Bangka Pos/M Zulkodri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com