Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Super, Adakah?

Kompas.com - 01/06/2008, 16:23 WIB

SAYA dan istri termasuk rajin mengikuti penyuluhan kesehatan, baik dalam bentuk ceramah, radio, TV, atau media cetak. Saya termasuk pembaca setia ruang konsultasi ini. Jika ada kesempatan, terutama di luar jam kerja, kami memprioritaskan berita dan ceramah kesehatan.

Saya pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit TBC usus. Saya mengalami penurunan berat badan cukup nyata, rasa lemah, dan suhu badan tidak normal. Saya sudah berkeliling ke orang dokter, tetapi diagnosisnya berbeda- beda. Mula-mula diduga demam tifus, kemudian infeksi kandung empedu.

Memang pada kandung empedu saya terdapat beberapa batu kecil. Meski telah mendapat obat antibiotik untuk demam tifus maupun infeksi kandung empedu, keadaan saya tak kunjung membaik. Setelah dilakukan USG ulang barulah dokter mencurigai saya terinfeksi TBC usus. Terapi TBC menunjukkan hasil nyata, setelah sekitar dua minggu gejala hilang dan saya dapat bekerja kembali.

Pengalaman ini menimbulkan kesan pada saya bahwa untuk mendiagnosis penyakit tidaklah mudah. Penyakit saya baru terdiagnosis setelah sebulan dan setelah berganti dokter tiga kali.

Keadaan ini sungguh berbeda jika saya mengikuti penyuluhan melalui radio atau TV. Dokter, melalui keluhan pendengar, dapat mendiagnosis penyakit dengan mudah dan dengan lancar pula menganjurkan obat-obat yang perlu dikonsumsi.

Namun, bagi pendengar yang kritis, anjuran tersebut berbau promosi. Obat yang dianjurkan umumnya obat herbal yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Penyuluhan seperti ini mengurangi kepercayaan pendengar.

Apakah dokter dibenarkan ikut dalam promosi obat? Apakah dokter dapat mendiagnosis penyakit hanya melalui keluhan penderita tanpa memeriksa pasien dan melakukan pemeriksaan laboratorium atau radiologi? Istri saya menamai dokter yang melakukan penyuluhan tersebut sebagai dokter super. Apakah nasihatnya tidak mungkin keliru? Bagaimana pendapat dokter?

M di B

Penyuluhan kesehatan perlu dilakukan agar masyarakat memahami masalah kesehatan dan bersedia memelihara kesehatan. Penyuluhan kesehatan terutama dilakukan untuk mewujudkan gaya hidup sehat serta mencegah penyakit.

Contoh penyuluhan kesehatan yang sering dilakukan adalah mengenai makanan sehat, olahraga, dan upaya menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penularan penyakit. Penyuluhan tersebut bersifat umum. Jika akan diamalkan secara perorangan perlu mempertimbangkan keadaan seseorang. Misalnya, olahraga merupakan salah satu upaya yang baik untuk memelihara kesehatan. Namun, orang yang baru mendapat serangan jantung, misalnya, dianjurkan beristirahat dan tidak boleh berolahraga untuk beberapa waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com