BANTUL, SELASA - Peralihan musim hujan ke kemarau membuat penderita asma meningkat, khususnya pada kelompok lanjut usia. Saat peralihan, udara di malam hari sangat dingin sehingga faktor pencetus asma berubah menjadi manifes.
"Penyakit asma adalah penyakit keturunan. Penyakit akan muncul jika penderita berdekatan dengan faktor manifes seperti udara dingin dan debu. Saat musim peralihan cuaca siang dan malam hari sangat kontras, sehingga faktor pencetus dengan mudah menjadi manifes," kata Koordinator Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru unit pelayanan Bantul, dr Bagus Sugiharto, Selasa (3/6).
Menurut Bagus, rata-rata jumlah pasien per hari berkisar 25 orang. Sebagian besar adalah kelompok lanjut usia. "Sebelumnya jumlah pasien selalu kurang dari 25 orang per hari. Sudah sebulan ini ada lonjakan," katanya.
Selain asma, penyakit lain yang juga dikeluhkan pasien adalah TBC. Penyakit ini seperti fenomena gunung es, karena masih sulit ditemukan. Warga masih malu untuk berobat, padahal penyakit ini bisa disembuhkan dengan terapi rutin sekitar 6 bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.