Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Minyak dan Jamu Ilegal Akan Diusut

Kompas.com - 04/06/2008, 17:29 WIB

 

CILACAP, RABU-  Dua kali pantai Cilacap tercemar minyak hitam yang selama ini diduga dari kebocoran pada saluran minyak dan kapal tangker milik PT Pertamina Unit Pengolahan IV, Cilacap. Akan tetapi, sejauh ini tak juga membuahkan hasil penyelidikan apa pun. Kasus pencemaran itu lewat begitu saja tanpa ada tindak lanjut dari kepolisian.

Untuk kali ini Kepala Kepolisian Wilayah Banyumas Komisaris Besar Boy Salamudin menegaskan bahwa semua kasus pencemaran maupun kerusakan lingkungan harus ditindaklanjuti hingga tuntas, termasuk kasus pencemaran minyak hitam di sekitar Pantai Cilacap.

"Memang bagaimana hasil laporan penyelidikan selama ini terkait pencemaran minyak di Pantai Cilacap," tanya Salamudin kepada Kepala Sub Bagian Reserse Kriminal Polwil Banyumas Komisaris Irwanto. Pertanyaan itu dia sampaikan dalam pertemuan dengan para wartawan di Kantor Polwil Banyumas, Rabu (4/6).

Menanggapi pertanyaan itu, Irwanto mengatakan, sejauh ini hasil penelitian dari tim peneliti menunjukkan hasil yang negatif, sehingga polisi tidak bisa menindaklanjutinya. Karena jawaban tak memuaskan, Salamudin yang baru tiga bulan belakangan ini menjabat Kepala Polwil Banyumas pun mempertanyakan siapa saja yang tergabung dalam tim peneliti itu. "Sejauh mana independensi tim itu. Itu perlu dipertanyakan, kenapa hasil penelitiannya negatif," ujarnya.

Salamudin mengatakan, dirinya tak bermaksud memprovokasi para wartawan dengan mempertanyakan hal itu kepada kalangan Polwil Banyumas sendiri, namun kasus kerusakan lingkungan belakangan ini memang sudah memprihatinkan. "Saya minta laporan hasil penelitiannya. Biar diketahui seperti apa laporannya," ujarnya kepada Irwanto.

Terhadap kasus lainnya di Cilacap, seperti jamu ilegal, yang selama ini tak memperoleh tindak lanjut kepolisian setempat, Salamudin menegaskan, akan memantaunya secara seksama. "Saya tidak mau Polwil Banyumas kecolongan lagi seperti tahun lalu, sehingga harus Mabes Polri yang menindak pembuat jamu ilegal di Banyumas dan Cilacap," tandasnya.

Untuk pembalakan liar di Pulau Nusakambangan yang selama ini mematikan sumber mata air orang Kampung Laut, dia menyatakan akan mencari jalan keluarnya karena pulau itu dikuasai oleh Departemen Hukum dan HAM. "Saya tahu di sana juga ada Holcim yang melakukan eksplorasi batu gamping. Namun kalau kita tidak mulai memperhatikan kerusakan alam yang ada, maka hancurlah alam kita ini," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com