Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalai Lama: Gempa China karena Karma!

Kompas.com - 12/06/2008, 22:40 WIB

SYDNEY, KAMIS - Pemimpin sprituil Tibet di pengasingan Dalai Lama memperkirakan perundingan damai dengan pemerintah China untuk menyelesaikan masalah kerusuhan di Tibet berlangsung bulan depan. Dalai Lama juga mendesak pendukungnya agar tidak menimbulkan permasalahan baru saat obor Olimpiade diarak mengitari wilayah di Himalaya tersebut.

Perwakilan pemerintah Tibet di pengasingan telah bertemu dengan perwakilan pemerintah China pada awal Mei lalu untuk membahas cara menangani kerusuhan di Tibet. Kerusuhan yang berkobar Maret lalu itu mengarah ke aksi kekerasan yang menewaskan 22 orang.

Dalai Lama menyampaikan dukungannya terhadap keinginan pemerintah China untuk membentuk kestabilan dan keharmonisan masyarakat Tibet. Namun, Dalai Lama juga kembali menyerukan Beijing agar memberikan otonomi khusus bagi Tibet.

"Stabilitas dan persatuan harus berasal dari hati, bukan karena todongan senjata," kata Dalai Lama dalam sebuah konferensi pers di Sydney. "Dan masyarakat yang harmonis terbentuk karena...kepercayaan. Berilah Tibet otonomi khusus. Itulah yang dibutuhkan mereka," tambahnya. Dalai Lama berada di Sydney untuk menyampaikan serangkaian kuliah mengenai meditasi.

Dalai Lama juga mengomentari pernyataan yang pernah disampaikan aktris Hollywood Sharon Stone bulan Mei lalu soal bencana gempa bumi di China. Sharon Stone menyebut gempa bumi berkekuatan 7,9 skala Richter yang mengguncang China belakangan merupakan karma buruk karena perlakuan Beijing terhadap pelaku unjuk rasa di Tibet. Sharon Stone telah menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang memancing amarah dari warga China itu.

Dalai Lama mengaku pernah mendengar komentar Sharon Stone itu. "Tentu saja, dari ajaran Budha, setiap perbuatan mempunyai karma. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada warga Tibet, tragedi di Myanmar, tragedi di China-semua ini merupakan hasil karma," ujarnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com