Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Saat Tidur Menentukan Mimpi

Kompas.com - 24/09/2008, 22:14 WIB

JAKARTA, RABU - Apa yang Anda cium saat tidur mungkin akan menentukan seperti apa mimpi yang mungkin Anda alami. Hasil penelitian terakhir memang menunjukkan indikasi keterkaitan antara bau dengan mimpi.

Jika orang yang tidur diberi bau mawar, mimpinya pun menjadi berbunga-bunga. Sebaliknya, jika mencium bau telur busuk, mimpi buruk siap menghadang.

Meski demikian, bau-bauan tidak secara langsung menentukan jenis mimpi seseorang. Namun, bau-bauan terbukti mempengaruhi tingkat emosional mimpi seseorang.

"Jika bau memiliki pengaruh kuat terhadap emosi Anda saat bangun, ia juga punya pengaruh yang kuat saat Anda tidur," ujar Boris Stuck, peneliti dari University Hospital Mannheim, Jerman yang mempresentasikan temuannya itu dalam pertemuan tahunan Akademi Otolaringologi Amerika-Bedah Kepala dan Leher baru-baru ini.

Dalam penelitiannya, Stuck menghadapkan bau mawar dan telur busuk kepada 15 perempuan sehat yang rata-rata berusia 20 tahunan. Perempuan muda sengaja dipilih karena memiliki sensor penciuman yang paling tajam.

Bau-bauan dialirkan dengan penuh seksama agar tidak sampai mengganggu dan membangunkan mereka saat tidur. Selama mereka tidur, aktivitas otaknya diamati. Saat mereka telah berada pada tahap REM (rapid eye movement), kondisi yang biasanya mimpi muncul, bau-bauan dilairkan ke lubang hidung selama 10 detik.

Setelah beberapa menit, masing-masing dibangunkan dan ditanya mimpi apa yang dialaminya. Mereka diuji selama tiga kali, masing-masing jiak diberi bau mawar, bau telur busuk atau sulfur, dan tanpa diberi bau apapun.

Hasil kesimpulannya menunjukkan bahwa bau-bauan yang wangi membuat mimpi indah. Sementara bau busuk membuat mereka mimpi buruk. Selama ini sensor penciuman diketahui terkait erat dengan sistem limbik pada otrak manusia yang mengatur emosi dan perilaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com